Menkeu Sri Mulyani: skenario terburuk ekonomi kuartal II minus 2,6%



KONTAN.CO.ID -JAKARTA.  Ekonomi Indonesia kuartal II tahun ini sepertinya akan berat.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan skenario terberat  pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2020 di posisi 0,3 persen hingga minus 2,6 persen akibat pandemi corona (covid-19).

“Kuartal kedua 2020 merupakan periode terberat untuk perekonomian Indonesia. Kami melihat pertumbuhan ekonomi bisa turun 0,3 persen atau mendekati 0 persen atau bahkan mendekati minus 2,6 persen," ujarnya melalui video conference, Selasa (14/4).


Prediksi Menkeu tekanan pertumbuhan ekonomi masih akan berlanjut hingga kuartal ketiga tahun ini. Namun, ia berharap ekonomi Indonesia akan bangkit pada kuartal keempat tahun ini.

"Momentum ini akan terus diakselerasi pada 2021. Jadi, kami berharap kalau kami bisa terutama dampak covid-19 bisa dikelola, dampak sosial ekonomi dan keuangan, maka recovery akan bisa berjalan paling tidak mulai kuartal terakhir tahun ini," jelasnya.

Untuk menahan jatuhnya pertumbuhan ekonomi, pemerintah akan mengerahkan APBN 2020 pada tiga prioritas, yakni sektor kesehatan, jaring pengaman sosial (social safety net), dan dukungan kepada dunia usaha. Sedangkan secara tahunan, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar 2,3 persen. Namun, sebelumnya Menkeu dalam teleconference menyampaikan skenario terburuk pertumbuhan ekonomi minus hingga 0,4 persen di tahun ini. 

Pertumbuhan ekonomi tahun ini akan sangat tergantung dari perkembangan covid-19. "Outlook prospek pertumbuhan ekonomi kita yang menurun di 2,3 persen, bahkan jika semakin berat bisa negatif 0,4 persen," katanya belum lama ini.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Titis Nurdiana