KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan depan, Bank Indonesia (BI) menggelar Rapat Dewan Gubernur. Di tengah tren penurunan suku bunga acuan beberapa bank sentral di dunia, BI diharapkan juga turut melonggarkan kebijakan suku bunga untuk mengantisipasi dampak perlambatan ekonomi global. Pekan lalu, Bank sentral Australia, Reserve Bank of Australia (RBA) misalnya, telah memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps). Begitu juga dengan bank sentral India, Reserve Bank of India (RBI) yang memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya di tahun ini sebesar 25 bps.
Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve, juga mulai menunjukkan sinyal dovish. Bank sentral yang sempat diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga acuan setidaknya satu kali dalam tahun ini, diprediksi berbalik arah dengan menurunkan suku bunganya. Gejolak perekonomian dunia saat ini, diakui Menteri Keuangan Sri Mulyani, memang tidak mudah. Ia menilai, arah kebijakan moneter negara-negara dunia, terutama negara maju, memang berubah seiring dengan tanda-tanda pelemahan ekonomi global yang terjadi. “Saya rasa BI juga akan melakukan adjustment dari stance kebijakan moneternya. Bagaimana BI melakukannya, saya menghormati,” ujar Menkeu, Rabu (12/6). Ia menilai, selama ini BI mampu bekerja sama dengan pemerintah menghadapi berbagai turbulensi ekonomi, baik efek global maupun domestik. Tahun lalu, misalnya, BI menaikkan suku bunga acuan secara agresif untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan menekan defisit transaksi berjalan. Adapun sejak awal tahun ini, BI Masih menahan suku bunga acuan tetap pada level 6%. Sri Mulyani menyatakan percaya terhadap kebijakan yang diambil oleh bank sentral republik tersebut.
“BI selalu menggunakan kebijakan suku bunganya maupun kebijakan makroprudensial yang keduanya sangat membantu dalam mendukung perekonomian kita. Jadi, kita hormati saja yg nanti dilakukan Pak Perry (Gubernur BI),” tutur dia. Toh, tren penurunan suku bunga acuan di dunia dicermati oleh BI. “Kebijakan moneter Global mulai melonggar sebagai respon terhadap perekonomian Global yang lambat,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di DPR, Selasa (11/6) lalu. Perry memastikan, BI akan secara konsisten mengoptimalkan bauran kebijakan sehingga tidak hanya mampu menjaga stabilitas, tapi juga mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto