JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan peserta amnesti pajak di periode ketiga pelaksanaan amnesti pajak yang berlangsung Januari hingga Maret 2017, lebih banyak berasal dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Oleh karena itu, pelayanan amnesti pajak bagi UMKM menjadi tantangan berikutnya. Dalam inspeksi mendadak (sidak) pelayanan Tax Amnesty di lantai 2 Gedung Utama Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, Rabu (28/12) malam, Sri Mulyani berpesan kepada Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi agar Ditjen Pajak juga menyediakan lebih banyak layanan mini ATM untuk membayar uang tebusan secara praktis. "Kalau UKM nanti harus lama antrennya, kalau dia bayar sedikit kan kasihan. Dan satu hari hilang dia nggak bisa cari uang," kata Sri Mulyani. Di lokasi tersebut, Ditjen Pajak memang menyediakan mesin EDC dari bank-bank BUMN yang dilengkapi tata cara pembayaran pajak untuk memudahkan wajib pajak.
Menkeu: UMKM jadi tantangan pajak berikutnya
JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan peserta amnesti pajak di periode ketiga pelaksanaan amnesti pajak yang berlangsung Januari hingga Maret 2017, lebih banyak berasal dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Oleh karena itu, pelayanan amnesti pajak bagi UMKM menjadi tantangan berikutnya. Dalam inspeksi mendadak (sidak) pelayanan Tax Amnesty di lantai 2 Gedung Utama Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, Rabu (28/12) malam, Sri Mulyani berpesan kepada Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi agar Ditjen Pajak juga menyediakan lebih banyak layanan mini ATM untuk membayar uang tebusan secara praktis. "Kalau UKM nanti harus lama antrennya, kalau dia bayar sedikit kan kasihan. Dan satu hari hilang dia nggak bisa cari uang," kata Sri Mulyani. Di lokasi tersebut, Ditjen Pajak memang menyediakan mesin EDC dari bank-bank BUMN yang dilengkapi tata cara pembayaran pajak untuk memudahkan wajib pajak.