Menko Airlangga Klaim Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Bukan Hal Mustahil



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis pertumbuhan ekonomi bisa menyentuh 8%. Asal tahu saja, sebelumnya Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 8%.

Airlangga mengungkapkan rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia pernah mencapai 7,3% pada tahun 1986 hingga 1997. Bahkan  mencapai di atas 8% pada 1995.

"Jadi bapak Presiden menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 8% di tahun 2029 itu bukan hal mustahil karena kita sudah pernah mencapai angka tersebut sebelumnya,” jelas Airlangga pada Opening Ceremony ISEF 2024, Rabu (30/10). 


Di sisi lain Airlangga melihat saat ini kondisi ekonomi dunia masih belum sepenuhnya pulih pasca dilanda pandemi Covid-19. Ia menyebutkan rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia saat ini adalah 3%. Maka untuk mencapai target tersebut perlu adanya dorongan dari beberapa hal.

“Kita butuh sumber pertumbuhan baru, hingga adaptasi teknologi, dan inovasi,” ungkapnya. 

Baca Juga: IMF Ramal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sulit Capai 8% Hingga 2029, Ini Kata Ekonom

Pemerintah menargetkan Indonesia emas dengan fondasi pertumbuhan ekonomi yang kuat. Maka menurut Airlangga visi pengembangan sektor produktif, seperti syariah dan produk halal menjadi sangat penting. 

Selain itu dalam rangka mencapai visi Asta Cita kedua, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam Kabinet Merah Putih bertekad untuk mendorong kemandirian nasional.

“Salah satunya adalah kemajuan ekonomi syariah yang sejalan dengan rencana pembangunan jangka menengah,” ujarnya. 

Airlangga juga mencatat kontribusi ekonomi syariah terhadap PDB telah mencapai 48,71%. Selain itu ekonomi syariah juga mendukung pemberdayaan UMKM. Sehingga ekonomi syariah menjadi sangat penting untuk membangun fondasi ekonomi yang kuat.  

Selanjutnya: Innova Zenix Hybrid Jadi Tunggangan Wapres Gibran, Apa Ada Spesifikasi Khusus?

Menarik Dibaca: 12 Minuman Perontok Lemak Perut yang Paling Ampuh, Apa Saja ya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari