Menko Darmin optimistis kurs rupiah bertahan di bawah Rp 15.000 hingga akhir tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve pada Rabu (19/2) kembali menaikkan suku bunganya. Kenaikan suku bunga pada Desember ini sebesar 25 basis point menjadi kisaran 2,25%-2,50%.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan BI 7-day reverse repo rate. Rupiah pada kurs tengah BI pada Kamis (20/12)  terdepresiasi 0,83% ke level 14.499 per dollar AS.

Meski begitu, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution masih optimistis nilai tukar rupiah masih akan berada di Rp 15.000 per dollar Amerika Serikat. "Iyalah. Dalam beberapa hari ini situasinya tidak melemah malah menguat sedikit,” ujar Darmin Kamis malam, (20/12).


Darmin pun menyarankan supaya seluruh pihak tidak menduga-duga setiap The Fed menaikkan suku bunganya. Sementara itu, Darmin mengaku tak terkejut dengan sikap The Fed yang memilih untuk menaikkan suku bunga acuannya. Menurutnya, tindakan tersebut sudah diprediksi oleh pelaku pasar.

Sementara, ini adalah kali keempat The Fed menaikkan suku bunga acuan pada tahun 2018. Setelah kenaikan suku bunga yang telah diprediksi pasar ini, The Fed memperkirakan kenaikan yang lebih sedikit pada tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati