Menko Darmin: Tekanan ekonomi akibat perang dagang akan makin besar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution memproyeksi, persoalan perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China dan sejumlah negara lainnya tak akan mereda dalam waktu dekat. Tensi perang dagang yang makin tinggi ini, menurutnya, masih akan menyebabkan ketidakstabilan pada perekonomian global dan perekonomian dalam negeri.

Seperti yang diketahui, nilai tukar rupiah telah menembus Rp 15.000 per dollar AS. Di pasar spot hari ini, Jumat (5/10) pukul 13.00 WIB, kurs rupiah bahkan telah menyentuh Rp 15.185 per dollar AS.

"Kelihatannya perang dagang ini sudah makin tidak bisa direm. Masing-masing negara mulai mengembangkan bermacam strategi yang bercabang-cabang sehingga situasi ketidakstabilan global itu tidak bisa dihindari," ujar Darmin menanggapi pelemahan rupiah saat ini.


Bahkan, tak seperti perkiraan banyak orang, Darmin pesimistis sentimen negatif perang dagang global bisa mereda di kuartal pertama tahun depan. "Ketidakpastian ini masih akan berjalan karena perang dagang bukannya makin reda tapi malah makin variatif berkembang dengan macam-macam cara. Tidak cuma kenaikan tarif, tapi ada yang mau bikin perjanjianlah, apalah. Makin runyam," tandasnya.

Adapun, Darmin mengatakan, perlu dilihat apakah sentimen perang dagang yang dipantik AS ini masih akan berlanjut pasca mid-term election Negara Paman Sam tersebut. "Apakah Trump masih akan begitu? Itu yang kita tidak tahu," kata dia.

Untuk itu, saat ini pemerintah tengah berupaya menyiapkan langkah-langkah yang bukan lagi bersifat jangka pendek, tetapi bersifat jangka menengah. "Apa saja itu? Ya, tunggu saja. Nanti kami akan jelaskan," tutup Darmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati