JAKARTA. Keinginan Inpex Corp sebagai operator di Lapangan Abadi, Blok Masela untuk menambah kapasitas pengolahan LNG terapung atau floating LNG dari 2,5 juta ton per tahun menjadi 7,5 ton per tahun rasanya tidak bisa segera terealisasi. Menteri Kordinator bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli justru memerintahkan Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM untuk mengkaji ulang opsi pembangunan LNG terampung dan menambah opsi untuk membangun pipa-pipa gas dari Lapangan Abadi ke Pulau Arun. Rizal bilang, Lapangan Abadi di Blok Masela diprediksi memiliki cadangan gas hingga 10,7 tcf (trillion cubbic feet). Sehingga proyek ini memiliki keuntungan secara finansial yang cukup menarik. Rizal menghitung dengan internal rate of return (IRR) mencapai 15,04%, maka pendapatan pemerintah Indonesia bisa mencapi $ 43,8 miliar dari lapangan tersebut.
Menko Kemaritiman pilih opsi pipa gas dari Masela
JAKARTA. Keinginan Inpex Corp sebagai operator di Lapangan Abadi, Blok Masela untuk menambah kapasitas pengolahan LNG terapung atau floating LNG dari 2,5 juta ton per tahun menjadi 7,5 ton per tahun rasanya tidak bisa segera terealisasi. Menteri Kordinator bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli justru memerintahkan Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM untuk mengkaji ulang opsi pembangunan LNG terampung dan menambah opsi untuk membangun pipa-pipa gas dari Lapangan Abadi ke Pulau Arun. Rizal bilang, Lapangan Abadi di Blok Masela diprediksi memiliki cadangan gas hingga 10,7 tcf (trillion cubbic feet). Sehingga proyek ini memiliki keuntungan secara finansial yang cukup menarik. Rizal menghitung dengan internal rate of return (IRR) mencapai 15,04%, maka pendapatan pemerintah Indonesia bisa mencapi $ 43,8 miliar dari lapangan tersebut.