KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Dalam kunjungannya ke Bandung, Menko Luhut meninjau langsung pembuatan pesawat, khususnya pesawat N-219 yang 60 persennya adalah komponen lokal dan dikerjakan oleh putra-putri terbaik bangsa. Luhut mengatakan, Dirgantara Indonesia sudah didirikan oleh Pak Habibie dan ini merupakan satu legacy yang harus dijaga. Tinggal bagaimana sekarang kita meneruskan. “Sekarang ada N 219 dan CN 235, kita juga baru sadar kalau kita ini hebat sekali, ini kesempatan emas PT DI fokus di local content, maintenance dan bermain di area dengan jenis pesawat yang cocok dengan kita. Namun kita juga harus cerdik melihat keekonomian setiap produk yang akan kita buat,” ujarnya dalam rilis, Rabu (30/1). Menko Luhut pun mengatakan, bahwa Indonesia memliki bargaining position yang kuat di dunia dirgantara internasional, khususnya di pesawat yang ditujukan untuk penggunaan komersial.
Menko Luhut tinjau pabrik pesawat Dirgantara Indonesia
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Dalam kunjungannya ke Bandung, Menko Luhut meninjau langsung pembuatan pesawat, khususnya pesawat N-219 yang 60 persennya adalah komponen lokal dan dikerjakan oleh putra-putri terbaik bangsa. Luhut mengatakan, Dirgantara Indonesia sudah didirikan oleh Pak Habibie dan ini merupakan satu legacy yang harus dijaga. Tinggal bagaimana sekarang kita meneruskan. “Sekarang ada N 219 dan CN 235, kita juga baru sadar kalau kita ini hebat sekali, ini kesempatan emas PT DI fokus di local content, maintenance dan bermain di area dengan jenis pesawat yang cocok dengan kita. Namun kita juga harus cerdik melihat keekonomian setiap produk yang akan kita buat,” ujarnya dalam rilis, Rabu (30/1). Menko Luhut pun mengatakan, bahwa Indonesia memliki bargaining position yang kuat di dunia dirgantara internasional, khususnya di pesawat yang ditujukan untuk penggunaan komersial.