KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan menegaskan pemerintah tak ada rencana menambah impor beras pada tahun ini. Penegasan ini dia sampaikan untuk meluruskan pernyataan dia pada pekan lalu terkait wacana tambahan impor beras sebanyak 1 juta ton dari India dalam memenuhi kebutuhan beras dalam negeri. Pria yang akrab disapa Zulhas ini menyebut rencana impor 1 juta ton yang dimaksud sudah termasuk ke dalam kuota penetapan impor beras sebanyak 3,6 juta ton di tahun ini. Sehingga, ia menegaskan pemerintah tak menambah jumlah ketetapan impor yang sudah ada.
Baca Juga: RI bakal Impor Beras Lagi Untuk Ketahanan Pangan, Pegamat Sarankan Ini "Tidak ada penambahan impor, ini yang sudah diputuskan tahun lalu 3,6 juta tapi realisasinya kan belum selesai," jelas Zulhas pada media di Gudang Bulog, Jakarta Utara, Senin (4/11). Mantan Menteri Perdagangan ini menjelaskan bahwa saat ini realisasi impor beras baru mencapai 2,9 juta ton dari 3,6 juta penugasan impor beras kepada Bulog. Sisa kuota beras impor inilah yang menurutnya akan di tambah dari India melalui skema
business to business (B2B). "Nah itu yang akan dikejar (bukan impor baru), kalau bisa tahun ini harus selesai, agar stok meningkat," jelas Zulhas. Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo menegaskan rencana penambahan impor akan dilakukan seiring melihat jumlah produksi beras nasional. Jika produksi beras menurun, maka impor beras akan dilakukan untuk menyiapkan dan mengamankan cadangan pangan.
Baca Juga: Per Akhir Oktober 2024, Stok Beras Bulog Capai 1,5 Juta Ton "BPS (Badan Pusat Statistik) menyampaikan untuk menyiapkan cadangan pangan lagi ke depan sambil kita memperkuat produksi dalam negeri," ujar Arief. Ia berharap melalui kolaborasi antar kementerian/lembaga, dalam hal ini Kementerian Pertanian dapat mendukung peningkatan produksi beras sehingga cadangan dalam negeri mampu meningkat.
Adapun berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) BPS per 22 Agustus, produksi beras pada periode September-Oktober 2024 akan meningkat masing-masing menjadi 2,87 juta ton dan 2,59 juta ton. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan produksi beras pada Juni yang tercatat 2,06 juta ton dan Juli 2,05 juta ton. Selain itu, menurut survei BPS, produksi beras pada September-Oktober diperkirakan melampaui konsumsi beras nasional yang hanya 2,58 juta ton dalam periode yang sama, menunjukkan adanya surplus produksi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .