KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah menyiapkan stimulus kedua untuk mengantisipasi dampak wabah virus corona. Stimulus kedua ini digunakan untuk memperlancar rantai pasok barang. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, anggaran yang disiapkan untuk stimulus kedua ini akan lebih besar daripada stimulus pertama yang sudah dikucurkan pemerintah. "Targetnya demikian (lebih dari Rp 10 triliun). Lebih dari stimulus pertama," kata dia usai menghadiri rapat kerja di Kementerian Perdagangan, Rabu (4/3).
Airlangga menyebut, ada delapam paket kebijakan yang disiapkan dalam stimulus tahap kedua ini. Empat paket kebijakan berkaitan dengan prosedural ekspor dan impor. Dan sisanya akan berkaitan dengan kebijakan fiskal.
Baca Juga: Tambah stimulus fiskal, Sri Mulyani kaji opsi penangguhan PPh 21 bagi perusahaan Namun Airlangga belum merinci isi dari paket kebijakan tersebut. Namun, dia memastikan pemerintah akan mempermudah perizinan ekspor dan impor, mempermudah ekspor, hingga mengintegrasikan sistem perdagangan, perhubungan hingga bea cukai agar dokumentasi ekspor lebih terstandar. Lebih lanjut, berbagai perizinan yang membutuhkan sertifikat khusus, seperti Surat Keterangan Asal (SKA) atau Certificate of Origin (COO) atau health certificate bisa dikeluarkan di titik-titik ekspor. Ini menjadi salah satu kemudahan yang ditawarkan pemerintah. Tak hanya itu, Airlangga bilang akan memperluas insentif bagi impor bahan baku yang ditujukan untuk ekspor. Kemenko Perekonomian juga sedang mengkaji relaksasi perpajakan dari pajak penghasilan (PPh) atau bea masuk sehingga bahan baku tersebut bisa langsung dimanfaatkan untuk produksi. Insentif ini pun bertujuan untuk mendorong ekspor.
Baca Juga: Impor akan diperlonggar, pemerintah minta pengusaha tak perlu panik Sayangnya, Airlangga juga masih enggan menyebut kapan stimulus kedua ini akan diterbitkan. Dia hanya bilang, stimulus kedua ini sudah dilaporkan ke Presiden Joko Widodo dan tengah dalam tahap finalisasi. "Kami sedang dalam pembahasan, diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama bisa diumumkan ke publik," ujar Airlangga. Sebelumnya, pemerintah sudah meluncurkan stimulus pertama berupa insentif fiskal sekitar Rp 10,3 triliun untuk sektor pariwisata, perumahan hingga bantuan sosial. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari