KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah tertekan dan merosot akibat tersenggol sentimen dari global maupun tekanan domestik. Kurs rupiah bahkan mencapai level terlemah sejak krisis keuangan tahun 1998 silam. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, nilai tukar rupiah masih bisa melemah lagi, tetapi bisa juga menguat sedikit. Hal ini disebabkan The Fed diperkirakan menaikkan suku bunganya lagi pada September 2018 nanti. “Ya, tapi arahnya mesti dia menaikkan (The Fed). Jadi dari sini ke 2019 itu arahnya bisa bertambah 1,5% naik lagi atau lebih dikit. Tentu kita harus punya langkah untuk ikuti itu, tidak bisa kita bilang tidak mau,” kata Darmin di kantornya, Jumat (31/8).
Menko Perekonomian: Kita harus ikuti The Fed, tidak bisa tidak
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah tertekan dan merosot akibat tersenggol sentimen dari global maupun tekanan domestik. Kurs rupiah bahkan mencapai level terlemah sejak krisis keuangan tahun 1998 silam. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, nilai tukar rupiah masih bisa melemah lagi, tetapi bisa juga menguat sedikit. Hal ini disebabkan The Fed diperkirakan menaikkan suku bunganya lagi pada September 2018 nanti. “Ya, tapi arahnya mesti dia menaikkan (The Fed). Jadi dari sini ke 2019 itu arahnya bisa bertambah 1,5% naik lagi atau lebih dikit. Tentu kita harus punya langkah untuk ikuti itu, tidak bisa kita bilang tidak mau,” kata Darmin di kantornya, Jumat (31/8).