Menko PMK: Kartu prakerja dieksekusi paling lambat Februari 2020



KONTAN.CO.ID - MAGELANG. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyebutkan bahwa kartu prakerja akan dieksekusi paling lambat pada Februari 2020. 

"Kemarin hasil rapat terbatas, Presiden minta paling lambat Februari 2020 sudah bisa dieksekusi," kata Muhadjir usai acara pengukuhan Ekspedisi Bakti Pemuda PMK di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (21/11). 

Baca Juga: Pemilik kartu prakerja, mulai 2020 dapat insentif lebih dari Rp 7 juta


Saat ini, kata dia, Kemenko PMK sedang menyiapkan berbagai macam perangkat yang diperlukan untuk kartu prakerja tersebut. 

Namun, Muhadjir memastikan bahwa kartu pekerja dibuat untuk para pemuda yang belum mendapat pekerjaan, tetapi ingin mendapat pengalaman pelatihan. 

" Kartu prakerja dimaksudkan untuk pemuda yang belum dapat pekerjaan dan ingin mendapat pelatihan, maka biaya pelatihannya itu bisa diambil dari bantuan kartu prakerja tersebut," ucap mantan Mendikbud itu. 

Muhadjir memprediksi ada 10 juta orang yang membutuhkan kartu pekerja tersebut. Namun, mereka yang berupaya mendapatkannya akan diseleksi terlebih dahulu. 

Baca Juga: Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) tolak rencana pemerintah hapus UMK

"Diperkirakan yang membutuhkan (kartu pekerja) 10 juta (orang), tapi nanti akan diseleksi, kemungkinan (10 juta) tapi ini akan dirataskan," kata dia. (Deti Mega Purnamasari)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menko PMK: Kartu Prakerja Dieksekusi Paling Lambat Februari 2020"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi