JAKARTA. Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto mengatakan sudah menerima laporan soalkeberadaan simpatisan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Belanda. "Kami sudah menyelidiki, hasilnya di Amsterdam memang ada toko kosmetik yang bersimpatik pada OPM. Tapi ini bisa dikelola dengan baik, ada aparat dan perwakilan Kemenlu (Kementrian Luar Negeri) di sana (di Belanda),” ujarnya dalam Rapat Tim Khusus DPR Pemantau Papua dan Aceh di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI (25/11).Adapun terkait kecurigaan yang berkembang soal penempatan pasukan Amerika Serikat di Darwin, Australia, Djoko menegaskan tidak ada yangperlu dikhawatirkan dengan itu. “Saya tidak percaya ada intervensi negara asing soal Papua atau Freeport (PT Freeport Indonesia), kalau kekuatan asing kan bisa kekuatan ekonomi, nah Freeport ini kan kekuatan asing yang berkepentingan," pungkasnya. Lewat pertemuan bilateral antara Indonesia-AS dan Indonesia-Australia yang diikutinya, Djoko mendapat keterangan bahwa penempatan pasukan ASdi Australia sudah berlangsung sejak lama. “Ada sekitar 200-300 tentara, dan tidak membuat pangkalan baru. Australia kan sekutu dekat Amerika, antar mereka sudah ada perjanjian bilateral," ujar Djoko. Dalam pertemuan dengan Presiden Indonesia beberapa waktu lalu di Bali, secara tegas menurut Djoko, Amerika dan Australia mengakui Papua sebagai bagian wilayah kedaulatan Indonesia. "Penambahan tentara hanya dalam konteks latihan," ujarnya.
Menko Polhukam: Ada toko kosmetik di Belanda yang bersimpatik dengan OPM
JAKARTA. Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto mengatakan sudah menerima laporan soalkeberadaan simpatisan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Belanda. "Kami sudah menyelidiki, hasilnya di Amsterdam memang ada toko kosmetik yang bersimpatik pada OPM. Tapi ini bisa dikelola dengan baik, ada aparat dan perwakilan Kemenlu (Kementrian Luar Negeri) di sana (di Belanda),” ujarnya dalam Rapat Tim Khusus DPR Pemantau Papua dan Aceh di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI (25/11).Adapun terkait kecurigaan yang berkembang soal penempatan pasukan Amerika Serikat di Darwin, Australia, Djoko menegaskan tidak ada yangperlu dikhawatirkan dengan itu. “Saya tidak percaya ada intervensi negara asing soal Papua atau Freeport (PT Freeport Indonesia), kalau kekuatan asing kan bisa kekuatan ekonomi, nah Freeport ini kan kekuatan asing yang berkepentingan," pungkasnya. Lewat pertemuan bilateral antara Indonesia-AS dan Indonesia-Australia yang diikutinya, Djoko mendapat keterangan bahwa penempatan pasukan ASdi Australia sudah berlangsung sejak lama. “Ada sekitar 200-300 tentara, dan tidak membuat pangkalan baru. Australia kan sekutu dekat Amerika, antar mereka sudah ada perjanjian bilateral," ujar Djoko. Dalam pertemuan dengan Presiden Indonesia beberapa waktu lalu di Bali, secara tegas menurut Djoko, Amerika dan Australia mengakui Papua sebagai bagian wilayah kedaulatan Indonesia. "Penambahan tentara hanya dalam konteks latihan," ujarnya.