JAKARTA. Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi menilai sebaiknya Menteri Koordinator Politik Keamanan (Menkopolkam) Tedjo Edi Purnomo tidak terlalu jauh mencampuri urusan internal partai Golkat. Apalagi mengingat kisruh tersebut merupakan bentuk dinamisasi di tubuh Golkar. Karena Ari khawatir, elit-elit di koalisi Merah Putih menemukan alasan pembenar kalau segala tindakan pembantu-pembantu presiden Joko Widodo (Jokowi) dilakukan sebagai upaya balas dendam terhadap langkah-langkah penjegalan di parlemen. "Publik masih ingat soal langkah Menkunham Yasona Laoly soal keberpihakannya terhadap kepengurusan PPP versi Rommahurmuzy. Larangan pelaksanaan munas atau keramaian, sebaiknya serahkan saja ke level Polda Bali. Terlalu jauh jika Menkopolkam ikut cawe-cawe urusan munas partai,"jelas Ari Junaedi, kepada Tribunnews.com, Kamis (27/11/2014).
Menko Polhukam jangan campuri urusan Golkar
JAKARTA. Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi menilai sebaiknya Menteri Koordinator Politik Keamanan (Menkopolkam) Tedjo Edi Purnomo tidak terlalu jauh mencampuri urusan internal partai Golkat. Apalagi mengingat kisruh tersebut merupakan bentuk dinamisasi di tubuh Golkar. Karena Ari khawatir, elit-elit di koalisi Merah Putih menemukan alasan pembenar kalau segala tindakan pembantu-pembantu presiden Joko Widodo (Jokowi) dilakukan sebagai upaya balas dendam terhadap langkah-langkah penjegalan di parlemen. "Publik masih ingat soal langkah Menkunham Yasona Laoly soal keberpihakannya terhadap kepengurusan PPP versi Rommahurmuzy. Larangan pelaksanaan munas atau keramaian, sebaiknya serahkan saja ke level Polda Bali. Terlalu jauh jika Menkopolkam ikut cawe-cawe urusan munas partai,"jelas Ari Junaedi, kepada Tribunnews.com, Kamis (27/11/2014).