JAKARTA. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono yakin penyebab banjir bandang di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, bukan karena pembalakan liar. Dia malah menyalahkan curah hujan yang tinggi dan terus menerus sebagai penyebab banjir bandang itu.Agung hakul yakin karena tidak melihat adanya tanda-tanda illegal logging di kawasan tersebut. "Kami sendiri melihat dan sudah berkeliling dan tidak menemukan tanda-tanda kegiatan illegal logging," ujar Agung usai sidang kabinet terbatas di kantor Presiden, Senin (11/10).Disisi lain, menurut Agung, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa bukit-bukit yang terjal di sekitar Wasior mudah rontok oleh curah hujan yang tinggi dan terus menerus. Salah satu buktinya menurut Agung adalah adanya batu-batu dan pohon-pohon yang masih ada akarnya yang terbawa arus air. Namun demikian, Agung menyatakan pemerintah akan tetap mengusut penyebab banjir bandang yang menewaskan 147 orang tersebut.Banjir bandang yang terjadi di Wasior telah meluluhlantakan pemukiman warga. Hampir 80% Wasior hancur akibat terjangan air. Bencana ini membuat 3.000 orang mengungsi dan 123 orang hilang. Pemerintah berencana merelokasi pemukiman warga tersebut. Rencananya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga akan meninjau langsung ke lokasi bencana pada Rabu (13/10) nanti. Dia akan menginap selama dua hari di sana.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Menkokesra: Bencana Wasior bukan karena pembalakan liar
JAKARTA. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono yakin penyebab banjir bandang di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, bukan karena pembalakan liar. Dia malah menyalahkan curah hujan yang tinggi dan terus menerus sebagai penyebab banjir bandang itu.Agung hakul yakin karena tidak melihat adanya tanda-tanda illegal logging di kawasan tersebut. "Kami sendiri melihat dan sudah berkeliling dan tidak menemukan tanda-tanda kegiatan illegal logging," ujar Agung usai sidang kabinet terbatas di kantor Presiden, Senin (11/10).Disisi lain, menurut Agung, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa bukit-bukit yang terjal di sekitar Wasior mudah rontok oleh curah hujan yang tinggi dan terus menerus. Salah satu buktinya menurut Agung adalah adanya batu-batu dan pohon-pohon yang masih ada akarnya yang terbawa arus air. Namun demikian, Agung menyatakan pemerintah akan tetap mengusut penyebab banjir bandang yang menewaskan 147 orang tersebut.Banjir bandang yang terjadi di Wasior telah meluluhlantakan pemukiman warga. Hampir 80% Wasior hancur akibat terjangan air. Bencana ini membuat 3.000 orang mengungsi dan 123 orang hilang. Pemerintah berencana merelokasi pemukiman warga tersebut. Rencananya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga akan meninjau langsung ke lokasi bencana pada Rabu (13/10) nanti. Dia akan menginap selama dua hari di sana.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News