Menkominfo: Startup Peserta DIN G20 Rata-rata Berada pada Tahap Pendanaan Seri A



KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Pelaku usaha rintisan atau startup dari negara-negara anggota G20 berkumpul di Nusa Dua, Bali. Mereka akan mengikuti kegiatan G20 digital innovation network yang merupakan event untuk menjembatani dengan pemodal ventura (venture capital) maupun korporasi tersukses dari anggota G20 dan negara-negara yang diundang G20. 

"G20 digital innovation network merupakan salah satu deliverables utama dalam digital economy working group (DEWG). G20 innovation network dirancang sedemikian rupa untuk menjadi katalisator bagi tumbuhnya kerja sama antara inovasi dari para pelaku startup dengan venture capital modal ventura dan perusahaan perusahaan dari negara-negara anggota G20," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Sabtu (3/9).

Bila pada pembahasan digital economy working group fokus kerja sama pengembangan ekonomi digital dari segi tata kelola atau aspek hulu (upstream). G20 digital innovation network fokus untuk menjadi forum premier yang mempertemukan para pelaku industri dan inovasi mancanegara untuk saling berkolaborasi atau di sisi hilir melalui showcase berbagai solusi inovatif dari startup.


Baca Juga: Lewat G20 Digital Innovation Network, 5 Startup Lokal Ini Didorong Go Internasional

Adapun lima sektor prioritas yaitu kesehatan, energi terbarukan, pendidikan dan teknologi, inklusivitas keuangan dan rantai pasok. Pertukaran pengalaman dan pengetahuan seputar inovasi solutif yang mendukung pemulihan pasca pandemi Covid-19 dapat dilakukan melalui diskusi bersama-sama dengan para pembicara terkemuka.

"Juga ada pembicara para menteri seperti Menteri Digital Singapura Josephine Teo dan beberapa eksekutif global technology companies seperti eksekutif vice president engineering Google dan dari Zoom," terang Johnny.

Rangkaian kegiatan G20 digital innovation network, melibatkan 400 partisipan dari 42 ventures capital, 55 startup serta sejumlah pembuat kebijakan bidang digital dan korporasi yang hadir baik secara fisik maupun secara virtual.  

Partisipasi G20 digital innovation network kali ini didominasi oleh sektor health care dan green renewable energy. Peserta startup yang hadir rata-rata berada pada tahap pendanaan seri A atau yang memiliki valuasi sekitar US$ 15 juta-US$ 20 juta.

Sementara, venture capital yang turut terlibat juga memiliki struktur portofolio pendanaan yang kuat di negaranya masing-masing untuk mendukung proses pendanaan startup secara lintas negara.

Baca Juga: Buka DIN G20 di Bali, Menkominfo: Digitalisasi Akan Mendorong Ekonomi Masa Depan

"Pelaksanaan acara G20 digital innovation network merupakan ikhtiar dari presidensi G20 Indonesia untuk mendorong terciptanya kerjasama antara pelaku industri yang dapat menghasilkan inovasi guna mendukung pemulihan pasca pandemi Covid-19 secara global," harap Johnny.

Menteri Komunikasi dan Informasi Singapura, Josephine Teo mengungkapkan dukungannya terhadap penyelenggaraan G20 digital innovation network. Apalagi dalam beberapa tahun belakangan ini, telah muncul startup-startup dari kawasan Asia Tenggara yang berstatus unicorn.

"Saya percaya ada lebih banyak lagi yang bisa kita semua dapatkan dari mempromosikan inovasi digital, kita semua ingin melihat ekonomi kita pulih dengan kuat dari pandemi, namun kita semua tahu bahwa ada kekuatan ekonomi geopolitik Joe yang berperan yang dapat mendukung pemulihan ini," terang Josephine.

Josephine tetap optimis kerja sama dapat terjalin dengan saling dan memperkuat saluran komunikasi sehingga ekosistem bisnis dapat terus berinteraksi dengan lancar satu sama lain serta mengidentifikasi peluang bersama yang dapat membawa pertumbuhan lebih lanjut ke ekonomi digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .