KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koperasi Ferry Juliantono menjelaskan mengenai skema penggunaan dana pinjaman Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP). Ferry menyampaikan jika pihaknya bersama dengan Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria dan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa telah menyelaraskan pencairan dana dari Himbara untuk pelaksanaan pembangunan fisik gudang, gerai, dan serana penunjang lainnya untuk KDMP. Seperti diketahui, bahwa pemerintah melalui bank Himbara telah menyiapkan plafon pinjaman sebesar Rp 3 miliar untuk setiap koperasi.
Ferry bilang, bahwa peruntukan dana Rp 3 miliar itu nantinya bakal dibagi untuk keperluan investasi dan modal kerja.
Baca Juga: Menkop, Danantara, dan Menkeu Bahas Kelanjutan Program Koperasi Desa Merah Putih "Ini dipakai untuk investasi. Ini bentuk kehadiran negara untuk membangun fisik gudang-gudang dan gerai. Kemudian membantu akses permodalan untuk modal kerjanya," ujar Ferry di Kantor Kementerian Keuangan, Kamis (23/10/2025). Teranyar, Kementerian Koperasi (Kemenkop) telah menggandeng perusahaan pelat merah PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) hingga Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mempercepat pembangunan KDMP. Penunjukan ini merupakan lanjutan dari Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri tentang percepatan pembangunan fisik dan operasional gerai, serta pergudangan Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes/KDMP). "Untuk pembangunan fisik, itu kan ada plafon pencairan dari investasi itu kepada PT Agrinas Pangan. Kementerian Kooperasi sudah melakukan kerja sama itu penunjukan. Dan kemudian pembangunan fisik. Tapi plafon untuk modal kerja nanti kepada koperasi-koperasi desa kelurahan Merah Putih," lanjutnya.
Baca Juga: Kopdes Merah Putih Berpotensi Kelola Kebun Sawit? Begini Kata Agrinas Palma Kemudian Ferry bilang, pelaksanaan KDMP mulai bulan Oktober, dimulai dari pembangunan fisik gudang dan gerai-gerainya. Setelah itu, baru akan berlanjut ke sisi operasionalnya. Terakhir Ferry menegaskan bahwa program KDMP ini dibidik selesai pada Maret 2026. Saat ini, pihaknya bersama dengan TNI sedang proses menginventarisasi tanah-tanah di desa untuk realisasi program ini.
"Kementerian Koperasi bersama dengan pihak Tentara Nasional Indonesia ada
command center yang harus menginventarisasi tanah-tanah di desa/kelurahan itu setiap harinya kita targetkan bisa sampai ke 1.500 sampai 2.000," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News