JAKARTA. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengakui video kekerasan yang beredar di situs youtube.com adalah benar. Dia mengatakan, pelakunya adalah aparat TNI. TNI sedang menyelidiki peristiwa kekerasan itu. "Penjelasan sementara dari Panglima Kodam ke Panglima TNI video itu benar dan pelakunya juga anggota militer," ujar Djoko di kantor Presiden, Jumat (22/10).Namun, Djoko enggan menyebut asal usul kesatuan prajurit TNI yang menjadi pelaku kekerasan itu. Dia juga enggan menjelaskan bagaimana peristiwa itu bisa terjadi. "Penyelidikan masih berkembang sampai pada siapa saja yang akan diperiksa," kata mantan Panglima TNI.Djoko menyatakan, tindakan para prajurit tersebut sangat berlebihan dan tidak profesional. Karena itu, dia meminta pelaku kekerasan tersebut ditindak sesuai dengan aturan disiplin dan hukum yang berlaku di TNI. Djoko berharap masyarakat menyerahkan sepenuhnya penyelesaian kasus ini kepada pemerintah dan TNI. "Karena ini sudah menjadi perhatian publik dan internasional sudah barang tentu menjadi perhatian saya, Menteri Pertahanan, Panglima TNI, bahkan Presiden untuk menyelesaikannya," terang Djoko.Seperti diketahui, sebuah video berdurasi 47 detik dirilis oleh kelompok yang mengatasnamakan Asian Human Rights Commission. Video yang beredar Senin (18/10) lalu itu menyiarkan tindak kekerasan beberapa orang yang memakai pakaian khas TNI dan bersenjata laras panjang terhadap sekelompok orang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Menkopolhukam akui pelaku video di Youtube adalah TNI
JAKARTA. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengakui video kekerasan yang beredar di situs youtube.com adalah benar. Dia mengatakan, pelakunya adalah aparat TNI. TNI sedang menyelidiki peristiwa kekerasan itu. "Penjelasan sementara dari Panglima Kodam ke Panglima TNI video itu benar dan pelakunya juga anggota militer," ujar Djoko di kantor Presiden, Jumat (22/10).Namun, Djoko enggan menyebut asal usul kesatuan prajurit TNI yang menjadi pelaku kekerasan itu. Dia juga enggan menjelaskan bagaimana peristiwa itu bisa terjadi. "Penyelidikan masih berkembang sampai pada siapa saja yang akan diperiksa," kata mantan Panglima TNI.Djoko menyatakan, tindakan para prajurit tersebut sangat berlebihan dan tidak profesional. Karena itu, dia meminta pelaku kekerasan tersebut ditindak sesuai dengan aturan disiplin dan hukum yang berlaku di TNI. Djoko berharap masyarakat menyerahkan sepenuhnya penyelesaian kasus ini kepada pemerintah dan TNI. "Karena ini sudah menjadi perhatian publik dan internasional sudah barang tentu menjadi perhatian saya, Menteri Pertahanan, Panglima TNI, bahkan Presiden untuk menyelesaikannya," terang Djoko.Seperti diketahui, sebuah video berdurasi 47 detik dirilis oleh kelompok yang mengatasnamakan Asian Human Rights Commission. Video yang beredar Senin (18/10) lalu itu menyiarkan tindak kekerasan beberapa orang yang memakai pakaian khas TNI dan bersenjata laras panjang terhadap sekelompok orang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News