JAKARTA. Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin mengaku belum membaca isi pesan singkat atau SMS dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada kader partai agar tetap solid menjaga ‘serangan’ loyalis mantan Ketua Umum PD Anas Urbaningrum. Saat ditanya soal isi SMS SBY itu, Amir enggan menjawab dan mengaku belum membaca isi SMS dari SBY tersebut. "Kenapa? kan sudah tahu semuanya, saya belum baca SMS-nya," tutur Amir sambil menghindar dari pertanyaan awak media ketika ditemui di Kantor Wakil Presiden, Kamis (24/10). Dalam kesempatan itu, Amir menegaskan tidak akan melakukan pemanggilan kepada Organisasi masyarakat Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), bentukan Anas. "Tidak boleh dong, masa PPI dipanggil," ujar Menteri Hukum dan Ham ini. Ia juga tidak mau terburu-buru memanggil kader partai demokrat yang terlibat dalam PPI. Pasalnya, PPI itu adalah organisasi dan bukan partai. Kendati demikian, Amir mengatakan, akan melihat duduk persoalannya sebelum memanggil kader partai yang terlibat aktif dalam kepengurusan PPI.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Menkum dan HAM mengaku belum baca SMS SBY
JAKARTA. Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin mengaku belum membaca isi pesan singkat atau SMS dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada kader partai agar tetap solid menjaga ‘serangan’ loyalis mantan Ketua Umum PD Anas Urbaningrum. Saat ditanya soal isi SMS SBY itu, Amir enggan menjawab dan mengaku belum membaca isi SMS dari SBY tersebut. "Kenapa? kan sudah tahu semuanya, saya belum baca SMS-nya," tutur Amir sambil menghindar dari pertanyaan awak media ketika ditemui di Kantor Wakil Presiden, Kamis (24/10). Dalam kesempatan itu, Amir menegaskan tidak akan melakukan pemanggilan kepada Organisasi masyarakat Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), bentukan Anas. "Tidak boleh dong, masa PPI dipanggil," ujar Menteri Hukum dan Ham ini. Ia juga tidak mau terburu-buru memanggil kader partai demokrat yang terlibat dalam PPI. Pasalnya, PPI itu adalah organisasi dan bukan partai. Kendati demikian, Amir mengatakan, akan melihat duduk persoalannya sebelum memanggil kader partai yang terlibat aktif dalam kepengurusan PPI.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News