JAKARTA. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan, para terpidana mati tidak mendapatkan kesempatan selanjutnya setelah grasi yang diajukannya ditolak oleh presiden. Dengan demikian, terpidana mati yang grasinya ditolak harus bersiap untuk segera dieksekusi. "Seharusnya yang sudah ditolak grasinya, tidak ada upaya hukum lagi yang diajukan dia," ujar Yasonna di Gedung Kemenkumham, Jakarta, Jumat (9/1). Menurut Yasonna, terpidana yang mengajukan grasi berarti sudah bersalah dan meminta ampun sehingga penolakannya otomatis disertai dengan eksekusi. Keputusan tersebut juga tercantum dalam kesepakatan bersama antara Kemenkumham, Kejaksaan Agung, dan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
Menkumham: Grasi terpidana mati ditolak, eksekusi
JAKARTA. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan, para terpidana mati tidak mendapatkan kesempatan selanjutnya setelah grasi yang diajukannya ditolak oleh presiden. Dengan demikian, terpidana mati yang grasinya ditolak harus bersiap untuk segera dieksekusi. "Seharusnya yang sudah ditolak grasinya, tidak ada upaya hukum lagi yang diajukan dia," ujar Yasonna di Gedung Kemenkumham, Jakarta, Jumat (9/1). Menurut Yasonna, terpidana yang mengajukan grasi berarti sudah bersalah dan meminta ampun sehingga penolakannya otomatis disertai dengan eksekusi. Keputusan tersebut juga tercantum dalam kesepakatan bersama antara Kemenkumham, Kejaksaan Agung, dan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.