JAKARTA. Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi tidak mau berkomentar banyak soal pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang meminta Indonesia membatalkan pelaksanaan hukuman mati karena negara itu sudah membantu korban tsunami di Indonesia. Menurut Retno, pernyataan Abbott itu emosional dan mengancam. "Kami tidak tanggapi statement yang sifatnya emosional, yang sifatnya mengancam. Tidak," kata Retno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (20/2). Indonesia, kata Retno, juga tak pernah merasa harus membalas budi Australia itu. Mantan Duta Besar RI di Belanda tersebut menjelaskan bahwa pernyataan Pemerintah Indonesia akan tetap mengacu pada proses hukum yang ada. Indonesia akan tetap meningkatkan hubungan dengan Australia berdasarkan sikap saling menghargai dan menguntungkan.
Menlu anggap pernyataan PM Australia mengancam
JAKARTA. Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi tidak mau berkomentar banyak soal pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang meminta Indonesia membatalkan pelaksanaan hukuman mati karena negara itu sudah membantu korban tsunami di Indonesia. Menurut Retno, pernyataan Abbott itu emosional dan mengancam. "Kami tidak tanggapi statement yang sifatnya emosional, yang sifatnya mengancam. Tidak," kata Retno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (20/2). Indonesia, kata Retno, juga tak pernah merasa harus membalas budi Australia itu. Mantan Duta Besar RI di Belanda tersebut menjelaskan bahwa pernyataan Pemerintah Indonesia akan tetap mengacu pada proses hukum yang ada. Indonesia akan tetap meningkatkan hubungan dengan Australia berdasarkan sikap saling menghargai dan menguntungkan.