KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Amerika Serikat (AS) dan India harus bekerja sama untuk menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh China terhadap keamanan dan kebebasan. Hal itu dikatakann Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada hari Selasa ketika dia bersiap untuk pembicaraan dengan para pemimpin India. Pompeo tiba di New Delhi pada hari Senin bersama dengan Menteri Pertahanan AS Mark Esper untuk dialog strategis tahunan pada saat ketegangan meningkat di kawasan itu, dengan pasukan India menghadapi pasukan China di perbatasan Himalaya yang disengketakan.
“Hari ini adalah kesempatan baru bagi dua negara demokrasi besar seperti kita untuk tumbuh lebih dekat,” kata Pompeo sebelum pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar dan Menteri Pertahanan Rajnath Singh,
Baca Juga: Gandeng Amerika, persenjataan India bisa makin mematikan “Pasti ada lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Banyak hal yang harus kita diskusikan hari ini: Kerja sama kami dalam menangani pandemi yang berasal dari Wuhan, untuk menghadapi ancaman Partai Komunis China terhadap keamanan dan kebebasan untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di seluruh wilayah," tambahnya. Presiden AS, Donald Trump, telah memilih sikap keras terhadap China sebagai bagian penting dari kampanyenya untuk mengamankan masa jabatan kedua dalam pemilihan presiden minggu depan dan Pompeo telah berusaha untuk mendukung sekutu untuk melawan pengaruh China yang tumbuh di wilayah tersebut. India memiliki masalah sendiri dengan China yang lebih tegas. Pada bulan Juni 2020, 20 tentara India tewas dalam bentrokan dengan pasukan Tiongkok di perbatasan dataran tinggi mereka, memperkuat suasana di India melawan Tiongkok dan mendorong pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi untuk mencari hubungan militer yang lebih dekat dengan Amerika Serikat.
Baca Juga: Pemasok kabel untuk Apple segera produksi massal di India Bulan ini, India mengundang Australia untuk bergabung dalam latihan angkatan laut yang diadakannya setiap tahun dengan Amerika Serikat dan Jepang, menepis kekhawatiran China bahwa latihan tersebut membuat tidak stabil di wilayah tersebut. “Fokus kami sekarang harus pada pelembagaan dan pengaturan kerja sama kami untuk memenuhi tantangan hari ini dan menegakkan prinsip-prinsip Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka di masa depan,” kata Esper. Kedua belah pihak pada hari Selasa akan menandatangani perjanjian militer yang akan memberi India akses ke satelit AS dan data peta canggih untuk akurasi yang lebih baik dari rudal dan drone.
Editor: Noverius Laoli