KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan ia bersedia pergi ke Iran mengadakan pembicaraan di tengah-tengah ketegangan hubungan Teheran dan Washington. Tetapi, ia juga meminta Jepang, Inggris dan negara-negara sekutunya untuk bergabung dengan pasukan maritim AS dalam mengawal kapal tanker minyak yang berlayar di Selat Hormuz.
Baca Juga: Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik, AS Berharap Ada Negosiasi Mengutip
Reuters, Jumat (26/7), Pompeo mengatakan itu dalam wawancara dengan
Bloomberg TV: "Saya dengan senang hati ke sana (Iran)... Saya akan menyambut baik kesempatan untuk berbicara langsung dengan orang-orang Iran," ujarnya. Ketegangan AS dan Iran meningkat sejak Presiden AS Donald Trump tahun lalu menarik AS dari perjanjian nuklir Iran. Kemudian AS kembali menerapkan sanksi terhadap Teheran. Trump dan para pemimpin Iran sama-sama secara terbuka mengatakan terbuka terhadap kemungkinan pembicaraan. Namun harapan tersebut tiba-tiba surut setelah pada hari Rabu lalu, panasihat militer terkemuka AS untuk pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan, Teheran tidak akan bernegosiasi dengan Washington dalam keadaan apa pun.
Baca Juga: Tantang ancaman China, AS kirim kapal perang di Selat Taiwan Sementara itu, Pompeo mengatakan, Washington telah meminta Jepang, Inggris, Jerman, Korea Selatan, Australia dan negara-negara lain untuk bergabung dengan inisiatif keamanan maritim yang direncanakan di Timur Tengah. "Setiap negara yang memiliki kepentingan untuk memastikan bahwa saluran air terbuka dan minyak mentah dan produk lainnya dapat mengalir melalui Selat Hormuz perlu berpartisipasi," kata Pompeo.
Seorang diplomat senior di Jepang, sekutu utama Washington di Washington, mengatakan kepada Reuters bahwa Pompeo telah berbicara dengan Perdana Menteri Shinzo Abe melalui telepon pada hari Jumat, tetapi Jepang tidak dalam posisi untuk memutuskan apakah atau bagaimana ia dapat bergabung dengan pasukan maritim apa pun sampai AS memberikan cetak biru tentang bagaimana operasi semacam itu akan bekerja.
Baca Juga: AS menembak drone kedua Iran, harga minyak makin panas "Kami tidak tahu ke mana mereka ingin memimpin," katanya diplomat tersebut. Pernyataan Pompeo muncul merespon Iran yang pada hari Rabu menguji rudal balistik jarak menengah yang menempuh jarak sekitar 1.000 km (620 mil), kata seorang pejabat pertahanan AS, yang berbicara dengan syarat anonim. Tes itu tidak menimbulkan ancaman terhadap pengiriman atau personel AS di wilayah tersebut, kata pejabat itu.
Editor: Noverius Laoli