Menlu bantah bakal evakuasi WNI dari Timor Leste



JAKARTA. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa membantah kabar bakal ada evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Timor Leste, jelang pemilihan umum (Pemilu) di negara tetangga itu yang diperkirakan bakal rusuh.

"Tidak ada. Saya kira pemilu persiapannya sedang dilakukan dan tidak ada yang terlalu dikhawatirkan," tegasnya, Jumat (9/3).

Bahkan, Marty pun menegaskan pemerintah Indonesia beranggapan pemilu Timor Leste bakal berjalan dengan baik. Tidak sedikit pun terpikir, pemilu Timor Leste bakal berujung pada kerusuhan.


"Kami mengikuti dengan saksama perkembangan pelaksanaan pemilu dan segala sesuatu kemungkinan, tidak ada anggapan bahwa pemilu itu tidak berjalan dengan baik. Pasti berjalan dengan baik," tandasnya.

Sebelumnya, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI di Timor Leste, Eddy Setyabudi, mengatakan pemerintah telah menyiapkan strategi untuk mengevakuasi sekitar 7.540 warga negara Indonesia (WNI) yang menetap di Timor Leste. Langkah ini sebagai bentuk antisipasi kemungkinan pemilu Timor Leste berujung pada kerusuhan.

Pemerintah Timor Leste akan menggelar pemilu presiden pada 17 Maret 2012 mendatang. Menjelang pemilu sejumlah insiden telah terjadi, yang terakhir adalah pelemparan bom molotov terhadap dua kantor penyelenggara pemilu Timor Leste pada 20 Februari lalu, yakni kantor Komisi Pemilihan Nasional (National Election Commission-CNE) dan The Technical Secretariat for the Administration of Election-STAE).

Lokasi lain yang disiapkan yakni melalui bandara Dilli, jika evakuasi dilakukan lewat udara akan menggunakan pesawat Hercules milik TNI. Begitu juga jalur penyeberangan RI-Timor Leste seperti Motaain di bagian barat Kabupaten dan Metamauk di bagian selatan Belu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: