Menlu China Menghilang 3 Minggu dari Publik, Ini Spekulasi yang Berkembang



MENLU CHINA MENGHILANG DARI PUBLIK - Menteri Luar Negeri China Qin Gang tidak terlihat di depan umum selama tiga minggu. Ketidakhadiran yang luar biasa lama selama periode sibuk aktivitas diplomatik di Beijing, memicu spekulasi kuat di China.

Mengutip CNN, Qin yang kini berusia 57 tahun, merupakan seorang diplomat karier dan pembantu tepercaya pemimpin China Xi Jinping. Dia dipromosikan menjadi menteri luar negeri pada Desember, setelah bertugas sebentar sebagai duta besar untuk Amerika Serikat.

Tetapi diplomat terkenal itu tidak terlihat di depan umum sejak 25 Juni 2023, setelah dia bertemu dengan pejabat dari Sri Lanka, Vietnam dan Rusia di Beijing.


Dalam penampilan publik terakhirnya, Qin yang tersenyum terlihat berjalan berdampingan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko, yang terbang ke Beijing untuk bertemu dengan pejabat China setelah pemberontakan singkat oleh kelompok tentara bayaran Wagner di Rusia.

“Mengingat status dan pengaruh China di dunia, sungguh sangat aneh bahwa menteri luar negerinya tidak muncul di depan umum selama lebih dari 20 hari,” kata Deng Yuwen, mantan editor surat kabar Partai Komunis yang kini tinggal di AS.

Baca Juga: Rekor Baru, China Toreh Suhu Panas Ekstrem 52,2 Celcius

Ketika ditanya tentang ketidakhadiran Qin yang berkepanjangan pada jumpa pers hari Senin, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan dia tidak memiliki informasi untuk diberikan. Dia menambahkan bahwa kegiatan diplomatik China dilakukan seperti biasa.

Ketidakhadiran Qin menjadi semakin mencolok dengan kesibukan aktivitas diplomatik di ibu kota China dalam beberapa pekan terakhir, termasuk kunjungan pejabat tinggi AS Janet Yellen dan John Kerry.

Qin seharusnya bertemu dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell awal bulan ini di Beijing tetapi pertemuan itu diundur setelah China memberi tahu Uni Eropa bahwa tanggal itu "tidak mungkin lagi", lapor Reuters, mengutip juru bicara UE.

Uni Eropa diberitahu tentang penundaan hanya dua hari sebelum kedatangan Borrell yang dijadwalkan pada 5 Juli, menurut Reuters.

Baca Juga: Setelah Guangdong, Topan Talim Bergerak ke Teluk Beibu di Laut China Selatan

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie