JAKARTA. PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) akan melebarkan layar bisnis bioskop. Pengelola bioskop Blitzmegaplex ini akan membangun tujuh bioskop baru. Untuk mendanai ekspansi tersebut, BLTZ menggelar initial public offering (IPO). Dalam aksi tersebut, BLTZ melepaskan 74,41 juta saham baru setara 31,26 % dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga IPO BLTZ di Rp 3.000 per saham, sehingga, BLTZ berhasil meraup dana Rp 223,23 miliar. BLTZ menggunakan dana hasil IPO untuk membangun tujuh bioskop baru di beberapa kota Indonesia. Rencananya, bioskop tersebut akan dibangun di pusat perbelanjaan Bandung, Yogyakarta, Bogor, Karawang, Jakarta, Balikpapan dan Surabaya. "Sebanyak 450 kota dari total 497 kota di Indonesia belum memiliki bioskop," ungkap Brata Perdana, Komisaris Utama BLTZ. Ia yakin prospek bisnis ini bakal bagus.
Menonton layar BLTZ di papan bursa
JAKARTA. PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) akan melebarkan layar bisnis bioskop. Pengelola bioskop Blitzmegaplex ini akan membangun tujuh bioskop baru. Untuk mendanai ekspansi tersebut, BLTZ menggelar initial public offering (IPO). Dalam aksi tersebut, BLTZ melepaskan 74,41 juta saham baru setara 31,26 % dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga IPO BLTZ di Rp 3.000 per saham, sehingga, BLTZ berhasil meraup dana Rp 223,23 miliar. BLTZ menggunakan dana hasil IPO untuk membangun tujuh bioskop baru di beberapa kota Indonesia. Rencananya, bioskop tersebut akan dibangun di pusat perbelanjaan Bandung, Yogyakarta, Bogor, Karawang, Jakarta, Balikpapan dan Surabaya. "Sebanyak 450 kota dari total 497 kota di Indonesia belum memiliki bioskop," ungkap Brata Perdana, Komisaris Utama BLTZ. Ia yakin prospek bisnis ini bakal bagus.