Menpar: Deregulasi dan teknologi bisa ubah Indonesia jadi surga belanja dunia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kontribusi wisata belanja (shopping tourism) terhadap perolehan devisa pariwisata nasional bisa dikatakan sangat tertinggal dibandingkan negara lain, karena hingga saat ini Indonesia belum menjadi salah satu negara destinasi wisata belanja dunia.

Arief Yahya, Menteri Pariwisata mengatakan kontribusi wisata belanja di negara-negara maju seperti Singapura bisa mencapai 30%-40% dari perolehan devisa pariwisata.

Sementara di Indonesia masih jauh tertinggal dari angka tersebut. "Devisa pariwisata dari shopping tourism kita masih sangat jauh tertinggal, " ujarnya dalam siaran persnya, Senin (30/7).


Menurutnya, untuk mewujudkan Indonesia sebagai destinasi surga wisata belanja perlu dilakukan deregulasi atau penghapusan peraturan yang menghambat. "Harus ada deregulasi serta harus ada perbaikan teknologi karena 2 hal ini bisa menjadi kunci kita menuju destinasi wisata dunia, " ujarnya.

Lanjut Arief, semisal perbaikan peraturan di bidang perdagangan dan perpajakan, jika dilakukan maka dapat mendorong pertumbuhan duty free serta usaha belanja di bandara internasional tanah air.

"Kita ambil contoh saja ya, jika ada perbaikan ini serta ada kebijakan tax and refund maka dampaknya bisa membuat para wisman berwisata belanja di destinasi unggulan yang secara otomatis akan meningkatkan jumlah belanja mereka sehingga Indonesia bisa menjadi salah satu tujuan wisata belanja dunia," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .