Menpar pantau letusan Gunung Agung



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kejadian letusan Gunung Agung di Bali Tentu tidak seperti yang dibayangkan orang, apalagi aktivitas Gunung Agung yang sempat mengeluarkan abu hitam, Selasa, (21/11) kemarin.

“Ya,mari kita berdoa akan situasi tetap normal dan aman,” kata Arief Yahya, dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Rabu (22/11).

Seperti diketahui, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tidak mengubah status Gunung Agung. Pasca mengeluarkan abu pukul 17.05 hingga tengah malam, statusnya tidak berubah yaitu Siaga Level III.


Mendengar informasi tersebut, Arief Yahya langsung mengecek dan mengumpulkan informasi terkait aktivitas gunung yang berada di Kabupaten Karangasem, Bali itu. Terutama 3A-nya, Akses, Amenitas dan Atraksinya. Ketika laporannya aman dan berjalan normal, dia pun meminta Tim Bali Tourism Hospitality (istilah lain dari Tim Crisis Center, red) untuk memantau detail 24 jam penuh.

Arief juga meminta agar koordinasi antarlembaga, pemerintah daerah, industri, dan semua stakeholder pariwisata lebih aktif lagi. “Kita tidak pernah meminta ada bencana, tetapi kita harus siap dengan semua skenarionya,” kata Arief Yahya.

Dia meminta agar masyarakat senantiasa mengikuti anjuran pemerintah, terutama di radius 9 km dari Gunung Agung, seperti yang pernah disampaikan beberapa waktu silam. “Buat masyarakat di manapun berada, mari kita doakan agar situasi di Bali selalu aman dan kondusif,” harapnya.

Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana mengatakan pihaknya masih terus mengumpulkan informasi terkait data aktivitas gunung tersebut.

Aktivitas penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Ngurah Rai hingga kini juga masih normal. Menurut Communication & Legal Section Head Bandara Internasional Ngurah Rai, Ahsanurrohim, belum ada satu pun gangguan penerbangan akibat letusan Gunung Agung. “Kami juga akan memantau lewat visual report dari pilot,” kata Ahsanurrohim.

Pihak Bandara Ngurah Rai memperkirakan, angin bertiup ke arah timur-tenggara. Ini sesuai prakiraan PVMBG sebelumnya yang menyatakan, jika aktivitas gunung terjadi di Oktober hingga Desember, abu cenderung ke arah timur-tenggara. Dan itu berarti aman bagi penerbangan.

Kepala Dinas Pariwisata Bali AA Gede Yiniarta Putra juga menjelaskan bahwa suasana di Bali masih normal. Wisatawan masih melakukan aktivitas liburannya seperti hari-hari biasa.

“Kami berkomitmen memberikan pelayanan optimal kepada wisatawan khususnya yang terdampak Gunung Agung agar sektor pariwisata di Bali tetap berjalan secara normal,” jelas A.A Gede Yuniartha Putra, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali yang sekaligus sebagai Ketua BTH.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto