KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pariwisata Arief Yahya selalu mengingatkan kepada para penyelenggara festival di Indonesia untuk selalu menyeimbangkan antara nilai budaya atau atraksi yang ditampilkan (cultural value) dengan nilai komersial (commercial value). Hal ini untuk menjaga kelangsungan serta meningkatkan festival agar berkelas dunia. “Hampir sebagian besar penyelenggaraan festival di Indonesia masih mengedepankan nilai cultural value. Sedangkan commercial value kurang diperhatikan. Bila ini terus terjadi akan mengganggu kelangsungan penyelenggaraan festival itu sendiri,” kata Arief Yahya dalam keterangan yang diterima KONTAN, Kamis (1/2). Arief Yahya memberi contoh penyelenggaraan festival JFC (Jember Fashion Carnival) yang sudah berkiprah selama 16 tahun dan menginspirasi banyak karnaval di Tanah Air. JFC bahkan memiliki sederet prestasi internasional sehingga ditetapkan Jember sebagai Kota Karnaval berkelas dunia.
Menpar: Penyelenggara festival kerap abaikan commercial value
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pariwisata Arief Yahya selalu mengingatkan kepada para penyelenggara festival di Indonesia untuk selalu menyeimbangkan antara nilai budaya atau atraksi yang ditampilkan (cultural value) dengan nilai komersial (commercial value). Hal ini untuk menjaga kelangsungan serta meningkatkan festival agar berkelas dunia. “Hampir sebagian besar penyelenggaraan festival di Indonesia masih mengedepankan nilai cultural value. Sedangkan commercial value kurang diperhatikan. Bila ini terus terjadi akan mengganggu kelangsungan penyelenggaraan festival itu sendiri,” kata Arief Yahya dalam keterangan yang diterima KONTAN, Kamis (1/2). Arief Yahya memberi contoh penyelenggaraan festival JFC (Jember Fashion Carnival) yang sudah berkiprah selama 16 tahun dan menginspirasi banyak karnaval di Tanah Air. JFC bahkan memiliki sederet prestasi internasional sehingga ditetapkan Jember sebagai Kota Karnaval berkelas dunia.