Menpar Wishnutama: Kami tak akan mengecilkan ekonomi kreatif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Whisnutama menegaskan, tidak akan mengesampingkan sektor ekonomi kreatif dalam kerjanya ke depan. 

Menurut Wishnutama, sektor ekonomi kreatif akan dikerjakan bersama-sama dengan sektor pariwisata dengan porsi yang sama. "Ini kan sebenarnya kami pelajari. Kami tidak mengecilkan badan ekonomi kreatif," kata Wishnutama di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (24/10). 

Baca Juga: Erick Thohir usul empat nama untuk wakil menteri BUMN

Pernyataannya itu sekaligus tanggapan atas sejumlah pesohor yang keberatan karena Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dilebur ke Kementerian Pariwisata. 

Pendiri Net TV itu menambahkan, saat ini, ia sedang mempelajari bagaimana menyelaraskan kerja pada dua sektor tersebut. 

Ia sekaligus berjanji bahwa setiap masukan dari para pelaku industri, baik industri pariwisata maupun industri ekonomi kreatif, akan diperhatikan. 

"Jadi secara detail saya ingin mempelajari aturannya bagaiamana, penyelarasan dan gabungan ini. Jadi sebenernya saya harus pelajari juga teknisnya bagaiamana. Intinya tidak mengecilkan Bekraf," kata dia. 

Diberitakan, salah satu protes Bekraf dilebur ke Kemenpar, yakni sutradara Angga Dwimas Sasongko. "Saya enggak terima. Kerja dan legacy Bekraf selama ini harusnya diberikan wewenang lebih dalam administrasi baru," tulis dia di akun Twitter @anggasaongko, seperti dikutip Kompas.com, Rabu (23/10/2019). 

Baca Juga: Dari capres jadi menteri pertahanan, Prabowo punya kekayaan Rp 1,95 triliun

Pernyataan sutradara film Filosofi Kopi tersebut menjawab unggahan pamit dari pihak Bekraf. 

Komika sekaligus sutradara muda Ernest Prakasa juga mengungkapkan pandangan serupa. Menurut Ernest, pariwisata dan ekonomi kreatif adalah sektor besar yang sangat potensial. Oleh sebab itu, keduanya tidak dapat disatukan. (Ihsanuddin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menpar Wishnutama: Kami Tak akan Mengecilkan Ekonomi Kreatif"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi