Menparekraf mendorong perempuan menjadi penopang ekonomi kreatif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perekonomian Indonesia khususnya ekonomi kreatif sudah masuk peringkat tiga besar dunia dari persentase terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Indonesia berada di bawah Amerika dengan industry Hollywood dan Korea dengan K-Pop.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, Indonesia di posisi tiga dengan angka Rp 1.000 triliun ekspansinya terhadap PDB. Fokus ekonomi kreatif Indonesia ada di tiga sub sektor yaitu kuliner, fesyen dan griya.

“Perempuan mendominasi ekonomi kreatif di Indonesia yaitu mencapai 56%. Saya optimistis perempuan akan menjadi game changer yang mendorong ekonomi kreatif di Indonesia,” kata Sandiaga Uno dalam webinar dengan tema Menumbuhkan Ekonomi Kreatif untuk UMKM Indonesia yang digelar Katadata X Danone Aqua Indonesia, Kamis (12/8). Sandi juga mengapresiasi program Aqua Home Service yang memberdayakan perempuan untuk melakukan bisnis.


Sebagai salah satu solusi dari sektor swasta untuk mengembangkan UMKM dan meningkatkan perekonomian keluarga, VP Sales Operation Danone-AQUA, Eva Lusiana menjelaskan bahwa Danone-AQUA menginisiasi program AQUA Home Service (AHS) yang berfokus memberdayakan keluarga atau secara lebih spesifik ibu rumah tangga, karena mereka dinilai memiliki determinasi, semangat, kemampuan untuk menginspirasi dan merawat kesehatan dan kesejahteraan keluarga maupun komunitas di sekitar.

“AHS diharapkan tidak hanya dapat memperkuat perekonomian keluarga, tetapi juga memberdayakan anggotanya dengan memberikan bekal berbagai keterampilan, supaya para anggotanya dapat memperluas bisnisnya. Pembekalan itu dilakukan diantaranya dengan memberikan pengetahuan berbisnis melalui program AHS Academy, pengembangan dan support dari tim Danone-AQUA untuk bisa mengembangkan skala bisnis, serta program akselerasi digital agar bisa beradaptasi dengan kondisi konsumen Indonesia. Untuk itu, anggota AHS juga diharapkan mampu memberdayakan dan menyebarkan kebaikan pada keluarga dan lingkungan sekitarnya,” jelas Eva.

Hingga saat ini AHS telah memberdayakan lebih dari 9.000 anggota, yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga dari 15 provinsi di Indonesia. Seperti Jawa, Sumatra,  Bali, Lombok dan Sulawesi.

Sementara itu, CEO Danone Indonesia, Connie Ang juga mengatakan, pengembangan ekonomi kreatif dan UMKM menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia, karena sektor ini banyak menyerap tenaga kerja untuk mengurangi pengangguran.

Karena itu, kata dia, program AHS tidak hanya membuat pelaku UMKM mampu bertahan dalam situasi pandemi, tetapi membuat kemajuan dalam meningkatkan kemampuan finansial keluarga. Di samping itu, mereka bisa menjadi pemain penting untuk memberikan hidrasi sehat bagi jutaan masyarakat di Indonesia. “Banyak dari usaha kecil ini digerakkan oleh perempuan, terutama ibu rumah tangga. Kami memperkirakan tren ini akan semakin cepat, karena ekonomi Indonesia bergerak menuju bisnis domestik dan tingkat rumah tangga,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Lamgiat Siringoringo