Menperin ajak Siemens tingkatkan investasi dan vokasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mendorong perusahaan asal Jerman, Siemens AG untuk terus meningkatkan investasi di Indonesia dan kemitraannya dengan industri dalam negeri. Siemens AG telah bergerak di sektor industri teknik listrik, elektronik, peralatan energi, transportasi, telekomunikasi, teknologi informasi, lampu, dan peralatan medis.

Seusai pertemuan di Jerman, Airlangga meminta Siemens agar semakin memperkuat kerjasama di bidang pendidikan dan pelatihan vokasi. Upaya ini sekaligus untuk memantapkan implementasi industri 4.0 di Tanah Air.

“Kita perlu belajar juga dengan Siemens, yang mempunyai pusat vokasi terbesar dan terbaik. Selain itu sudah melakukan pelatihan di lebih 20 negara di dunia,” ujar Airlangga dalam keterangan pers, Jumat (4/5).


Pengembangan industri elektronik di Indonesia ke depan akan diarahkan agar menjadi manufaktur yang menghasilkan produk bernilai tambah tinggi, termasuk komponen. Hal ini guna mengurangi bahan baku impor dan melibatkan dalam rantai pasokan global. “Maka itu, diperlukan tenaga kerja yang kompeten, pemberian insentif, serta mendorong inovasi lanjutan dan mempercepat transfer teknologi,” tutur Airlangga.

Tahun lalu, Siemens telah menandatangani MoU dengan PT PLN (Persero) untuk memacu kapasitas SDM di Indonesia melalui program vocational training (pelatihan kejuruan). Program ini dijadikan pilot project untuk mencetak tenaga kerja yang siap pakai di sekor industri ketenagalistrikan.

Terkait peningkatan investasi, Kemperin mengajak Siemens menggandeng produsen komponen pembangkit listrik lokal agar menjadi mitra bisnisnya. Siemens memiliki pabrik komponen pembangkit tenaga listrik, seperti turbin uap dan turbin gas di Cilegon, Banten. “Industri kita sudah ada yang mampu memproduksi komponen pembangkit listrik, seperti boiler,” ungkap Menperin.

Beberapa waktu lalu, PT Barata Indonesia (Persero) kembali memperkuat lini bisnisnya melalui kerja sama dengan Siemens Aktiengesellschaft untuk memproduksi turbin khusus industri gula. Kolaborasi ini tertuang dalam penandatanganan Strategic Alliance Agreement.

Rencananya, Siemens juga ingin berinvestasi untuk pengembangan lokomotif kereta api dengan teknologi AC/AC yang memiliki keunggulan mesin kuat, perawatan lebih sederhana, irit bahan bakar dan emisi gas buang yang rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi