KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berniat untuk memacu sektor industri manufaktur agar terus meningkatkan nilai tambah tinggi, terutama melalui penerapan revolusi industri 4.0. Hal ini sejalan upaya untuk mentrasformasi ekonomi menuju negara yang berbasis industri. “Aktivitas industri konsisten memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi nasional, antara lain penerimaan devisa dari ekspor, pajak, dan cukai serta penyerapan tenaga kerja yang cukup banyak,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi yang dikutip Kontan.co.id Minggu (19/8). Airlangga bilang, industri pengolahan menjadi kontributor terbesar bagi Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, dengan nilai mencapai 19,83% pada triwulan II-2018. Sedangkan pertumbuhan industri pengolahan nonmigas sebesar 4,41%, lebih tinggi dibandingkan capaian di periode yang sama tahun lalu sebesar 3,93%.
Menperin: Aktivitas industri berikan efek berganda pada pertumbuhan ekonomi nasional
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berniat untuk memacu sektor industri manufaktur agar terus meningkatkan nilai tambah tinggi, terutama melalui penerapan revolusi industri 4.0. Hal ini sejalan upaya untuk mentrasformasi ekonomi menuju negara yang berbasis industri. “Aktivitas industri konsisten memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi nasional, antara lain penerimaan devisa dari ekspor, pajak, dan cukai serta penyerapan tenaga kerja yang cukup banyak,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi yang dikutip Kontan.co.id Minggu (19/8). Airlangga bilang, industri pengolahan menjadi kontributor terbesar bagi Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, dengan nilai mencapai 19,83% pada triwulan II-2018. Sedangkan pertumbuhan industri pengolahan nonmigas sebesar 4,41%, lebih tinggi dibandingkan capaian di periode yang sama tahun lalu sebesar 3,93%.