Menperin dorong investasi SCG US$ 600 juta



KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mendorong realisiasi investasi dari manufaktur besar Thailand, Siam Cement Group (SCG), yang berencana membangun fasilitas produksi naphtha cracker senilai US$ 600 juta di Cilegon, Banten. Diharapkan, pabrik ini akan memenuhi kebutuhan bahan baku di dalam negeri sehingga dapat mengurangi impor.

“Kami berharap investasi ini bisa segera terwujud, mengingat pentingnya bagi penguatan industria kimia di Indonesia,” kata Menperin seusai pertemuan dengan CEO SCG Roongote Rangsiyopash dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Bangkok, Thailand dalam keterangan pers, Sabtu (18/11).

Dalam pertemuan tersebut, Menperin didampingi Wakil Duta Besar Indonesia untuk Thailand, Toferry Primanda Soetikno, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Suryawirawan serta Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Achmad Sigit Dwiwahjono.


Menperin menegaskan, pemerintah siap memfasilitasi upaya percepatan para pelaku industri yang ingin berekspansi atau menanamkan modalnya di Tanah Air. Misalnya, investor akan mendapat kemudahan perizinan apabila membangun pabriknya di kawasan industri.

“Kalau ingin cepat, sebaiknya investasi dilakukan di kawasan industri karena semua perizinan, rantai pasok, dan infrastruktur penunjang sudah disiapkan di sana,” tuturnya. Pemerintah berkomitmen terus menciptakan iklim investasi yang kondusif, salah satunya melalui peneribitan sejumlah paket kebijakan ekonomi.

Guna mendukung pembangunan industri petrokimia di Indonesia, Kementerian Perindustrian akan memfasilitasi perusahaan memperoleh insentif fiskal seperti tax allowance atau tax holiday. Di samping itu, agar lebih berdaya saing, Kemperin telah mengusulkan industri petrokimia perlu mendapatkan penurunan harga gas karena sebagai sektor pengguna gas terbesar dalam proses produksinya.

Saat ini, Kemperin memfokuskan industri petrokimia sebagai salah satu sektor yang diprioritaskan pembangunannya di dalam negeri karena berperan penting sebagai pemasok bahan baku bagi banyak manufaktur hilir seperti industri plastik, tekstil, cat, kosmetika hingga farmasi.

Lebih lanjut, Airlangga memberikan apresiasi kepada SCG yang sudah berinvestasi di Indonesia selama lebih dari 20 tahun. Perusahaan ini telah menyerap tenaga kerja langsung ataupun tidak langsung lebih dari 8000 orang.

Di Indonesia, SCG memiliki tiga lini bisnis, yaitu kimia, material bangunan semen (CBM), dan pengemasan. Pangsa pasar CBM sebesar 56%, kimia 42%, dan pengemasan dua persen. Total nilai investasi SCG di Indonesia sebesar US$ 1,4 miliar hingga akhir 2016 atau sekitar Rp 18,9 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati