Menperin Janji Genjot Kinerja Industri Manufaktur pada Tahun 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya meningkatkan kinerja industri manufaktur pada 2024 di tengah tantangan dampak geoekonomi dan geopolitik global. Sebab, selama ini industri manufaktur menjadi tulang punggung dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. 

“Alhamdulillah, industri manufaktur bisa dikelola bersama dengan baik, sehingga pertumbuhannya terus meningkat. Ini yang harus menjadi fokus dan perhatian kita bersama ke depannya,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasmita dalam keterangan resminya, Senin (15/1). 

Menperin mengemukakan, peran penting industri manufaktur nasional tercemin dari kontribusinya yang tergolong paling besar terhadap PDB nasional, dengan capaian 16,83% pada Kuartal III-2023.


Baca Juga: Kemenperin Bidik Pertumbuhan Kinerja Industri Manufaktur 5,80% pada 2024

Pada periode yang sama, pertumbuhan industri manufaktur menembus 5,02%, mampu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 4,94%.

“Industri manufaktur juga konsisten menjadi kontributor terbesar dalam capaian nilai ekspor kita. Pada periode Januari-November, ekspor produk manufaktur masih mendominasi dengan nilai lebih dari US$ 171,23 miliar,” papar Agus.

Seiring dengan harapan membaiknya kondisi global dan perekonomian nasional, Menperin optimistis performa industri manufaktur semakin menjulang di Tahun Naga Kayu. 

“Kami memproyeksi untuk pertumbuhan industri pengolahan nonmigas tahun 2023 sebesar 4,81%, dan kami tetapkan target tahun 2024 sebesar 5,80%,” sebutnya.

Baca Juga: Bekasi Fajar Industrial Optimistis Industri Pergudangan dan Logistik Terus Tumbuh

Guna membidik sasaran tersebut, Kemenperin fokus menjalankan berbagai program prioritas pada tahun 2024. Misalnya, program pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis kompetensi, program restrukturisasi mesin dan/atau peralatan kepada pelaku industri kecil dan menengah (IKM), serta program penumbuhan wirausaha baru dan pengembangan IKM startup berbasis teknologi.

Selain itu, upaya peningkatan nilai tambah dan daya saing industri dilaksanakan melalui program sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), melanjutkan hilirisasi sumber daya alam di tiga sektor, yakni industri berbasis agro, industri berbasis bahan tambang dan mineral, serta industri berbasis migas dan batubara.

“Kami juga akan melaksanakan program bantuan pemerintah untuk pembelian KBLBB roda dua baru, pengembangan kawasan industri, serta fasilitasi sertifikasi industri hijau,” imbuhnya. Adapun postur pagu anggaran Kemenperin dalam APBN tahun 2024 sebesar Rp 3,76 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli