KONTAN.CO.ID - TANGERANG SELATAN. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto optimistis perkembangan sektor industri di dalam negeri akan terus berlanjut dan semakin maju. Terutama, pemerintah telah merintis Revolusi Industri 4.0 dengan sektor-sektor prioritas untuk mendorong kinerja industri manufaktur dan pertumbuhan ekonomi ke depan. Saat ini, porsi industri manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia sekitar 20%. "Ini termasuk yang terbesar di antara negara-negara lain, bahkan sama dengan Jerman. Sekarang standar baru kontribusi manufaktur terhadap PDB itu di 16,5%. Tidak ada negara yang manufakturnya sampai 30% terhadap PDB kalau tidak termasuk jasa terkait industri (services)," kata Airlangga saat ditemui dalam acara Indonesia Industrial Summit 2019 di ICE BSD, Senin (15/4). Airlangga mengakui, selama ini ada sektor manufaktur yang menggerus kontribusi industri secara keseluruhan terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu industri petrokimia berbasis minyak dan gas. Sektor tersebut pula yang selama ini menarik ke bawah pertumbuhan secara keseluruhan serta neraca perdagangan.
Menperin: Pemerintah akan fokus pada industri prioritas untuk dorong industrialisasi
KONTAN.CO.ID - TANGERANG SELATAN. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto optimistis perkembangan sektor industri di dalam negeri akan terus berlanjut dan semakin maju. Terutama, pemerintah telah merintis Revolusi Industri 4.0 dengan sektor-sektor prioritas untuk mendorong kinerja industri manufaktur dan pertumbuhan ekonomi ke depan. Saat ini, porsi industri manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia sekitar 20%. "Ini termasuk yang terbesar di antara negara-negara lain, bahkan sama dengan Jerman. Sekarang standar baru kontribusi manufaktur terhadap PDB itu di 16,5%. Tidak ada negara yang manufakturnya sampai 30% terhadap PDB kalau tidak termasuk jasa terkait industri (services)," kata Airlangga saat ditemui dalam acara Indonesia Industrial Summit 2019 di ICE BSD, Senin (15/4). Airlangga mengakui, selama ini ada sektor manufaktur yang menggerus kontribusi industri secara keseluruhan terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu industri petrokimia berbasis minyak dan gas. Sektor tersebut pula yang selama ini menarik ke bawah pertumbuhan secara keseluruhan serta neraca perdagangan.