KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pemerintah terus berupaya menarik investasi baru di sektor manufaktur agar meningkatkan perekonomian nasional. Salah satu cara menarik investor masuk yakni dengan memberi keringanan fiskal lewat fasilitas tax holiday. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan perusahaan yang akan investasi sangat terbantu oleh fasilitas tax holiday. Pabrik karet sintetis milik Chandra Asri adalah bukti konkrit hasil kebijakan tax holiday. "Kemarin, PT Synthetic Rubber Indonesia (SRI) sudah investasi sebesar US$ 435 juta yang menandakan masuknya gelombang kedua investasi petrokimia di Cilegon dan akan diikuti oleh ekspansi lanjutan Chandra Asri dengan investasi lebih dari U$ 5 miliar, investasi Lotte Chemical sebesar US$ 3,5 miliar, ekspansi carbon black dan beberapa investor lainnya," kata Airlangga saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (30/11). Kementerian Perindustrian terus mendorong pertumbuhan industri petrokimia di Indonesia karena berperan penting dalam memenuhi kebutuhan produksi di sektor manufaktur lainnya. Dengan sifatnya yang padat modal, padat teknologi, dan lahap energi, pengembangan industri petrokimia memang perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Dari catatan Kemenperin PT Chandra Asri Petrochemical Tbk akan menggelontorkan dan sebesar US$ 6 miliar sampai tahun 2021 dalam rangka peningkatan kapasitas produksi. Pada tahun 2017, perseroan berinvestasi sebesar US$ 150 juta untuk menambah kapasitas butadiene sebanyak 50.000 ton per tahun dan polietilene 400.000 ton per tahun. Kedua, industri petrokimia asal Korea Selatan, Lotte Chemical Titan akan merealisasikan investasinya untuk memproduksi nafta cracker dengan total kapasitas sebanyak 2 juta ton per tahun. Bahan baku kimia tersebut diperlukan untuk menghasilkan ethylene, propylene dan produk turunan lainnya. Airlangga mengaku tax holiday tak hanya mengincar sektor hulu melainkan juga industri menengah dan hilir. "Industri menengah dan hilir juga bisa dapat tax holiday atau yang dibawah Rp 500 miliar diberikan tax allowance atau mini tax holiday potongan Pph 60%," paparny Muhammad Khayam, Sekretaris Ditjen Industri Kimia, menjelaskan investasi sektor kimia hulu saat ini memang diperhatikan terus investasinya. "Ya memang lewat tax holiday kami harapkan investor bisa masuk ke industri padat modal ini. Sementara untuk investasi hilir bisa dapat tax allowance," kata Khayam kepada Kontan.co.id, Jumat (30/11). Sementara itu kemarin, Suryandi, Director PT Chandra Asri Petrochemical Tbk menjelaskan tax holiday membantu dari sisi keuangan karena pajak yang perlu dibayarkan jadi lebih rendah. "Ini beri landasan memadai untuk perusahaan maju lagi," kata Suryandi. Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) Silmy Karim menjelaskan bahwa pihakyna sudah mendapatkan sosialisasi soal aturan tax holiday. Hanya saja Silmy belum bisa mengkonfirmasi bahwa pihaknya ikut dalam program tax holiday. "Kami sudah mendapatkan sosialisasi," kata SIlmy kepada Kontan.co.id, Jumat (30/11). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Menperin: Perusahaan yang investasi sangat terbantu dengan tax holiday
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pemerintah terus berupaya menarik investasi baru di sektor manufaktur agar meningkatkan perekonomian nasional. Salah satu cara menarik investor masuk yakni dengan memberi keringanan fiskal lewat fasilitas tax holiday. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan perusahaan yang akan investasi sangat terbantu oleh fasilitas tax holiday. Pabrik karet sintetis milik Chandra Asri adalah bukti konkrit hasil kebijakan tax holiday. "Kemarin, PT Synthetic Rubber Indonesia (SRI) sudah investasi sebesar US$ 435 juta yang menandakan masuknya gelombang kedua investasi petrokimia di Cilegon dan akan diikuti oleh ekspansi lanjutan Chandra Asri dengan investasi lebih dari U$ 5 miliar, investasi Lotte Chemical sebesar US$ 3,5 miliar, ekspansi carbon black dan beberapa investor lainnya," kata Airlangga saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (30/11). Kementerian Perindustrian terus mendorong pertumbuhan industri petrokimia di Indonesia karena berperan penting dalam memenuhi kebutuhan produksi di sektor manufaktur lainnya. Dengan sifatnya yang padat modal, padat teknologi, dan lahap energi, pengembangan industri petrokimia memang perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Dari catatan Kemenperin PT Chandra Asri Petrochemical Tbk akan menggelontorkan dan sebesar US$ 6 miliar sampai tahun 2021 dalam rangka peningkatan kapasitas produksi. Pada tahun 2017, perseroan berinvestasi sebesar US$ 150 juta untuk menambah kapasitas butadiene sebanyak 50.000 ton per tahun dan polietilene 400.000 ton per tahun. Kedua, industri petrokimia asal Korea Selatan, Lotte Chemical Titan akan merealisasikan investasinya untuk memproduksi nafta cracker dengan total kapasitas sebanyak 2 juta ton per tahun. Bahan baku kimia tersebut diperlukan untuk menghasilkan ethylene, propylene dan produk turunan lainnya. Airlangga mengaku tax holiday tak hanya mengincar sektor hulu melainkan juga industri menengah dan hilir. "Industri menengah dan hilir juga bisa dapat tax holiday atau yang dibawah Rp 500 miliar diberikan tax allowance atau mini tax holiday potongan Pph 60%," paparny Muhammad Khayam, Sekretaris Ditjen Industri Kimia, menjelaskan investasi sektor kimia hulu saat ini memang diperhatikan terus investasinya. "Ya memang lewat tax holiday kami harapkan investor bisa masuk ke industri padat modal ini. Sementara untuk investasi hilir bisa dapat tax allowance," kata Khayam kepada Kontan.co.id, Jumat (30/11). Sementara itu kemarin, Suryandi, Director PT Chandra Asri Petrochemical Tbk menjelaskan tax holiday membantu dari sisi keuangan karena pajak yang perlu dibayarkan jadi lebih rendah. "Ini beri landasan memadai untuk perusahaan maju lagi," kata Suryandi. Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) Silmy Karim menjelaskan bahwa pihakyna sudah mendapatkan sosialisasi soal aturan tax holiday. Hanya saja Silmy belum bisa mengkonfirmasi bahwa pihaknya ikut dalam program tax holiday. "Kami sudah mendapatkan sosialisasi," kata SIlmy kepada Kontan.co.id, Jumat (30/11). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News