KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melihat persiapan pelatnas beberapa cabang olahraga Asian Para Games 2018 yang sudah maksimal, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi optimistis tim Indonesia bisa memenuhi target masuk peringkat 7 besar yang salah satunya dari cabang olahraga (cabor) boling. Menpora pastikan persiapan pelatnas boling telah maksimal tinggal beberapa penyesuaian dengan venue pertandingan yang ada di Jakarta. “Dari boling nanti kita harapkan meraih satu medali emas yang bisa membantu pencapaian tujuh besar dari target prestasi ini,” tegasnya dikutip dari laman Setkab.go.id, Jumat (14/9).
Ia merasa terkesan salah satu atlet putri potensi peraih emas boling Indonesia Elsa Maris karena memperlihatkan progres latihan yang membanggakan. “Saya tadi langsung nyoba bersama calon peraih medali emas Elsa rupanya memang pantas banget meraih emas tinggal support, persiapan mental dan fisiknya, saya juga minta kepada NPC agar dijaga kesehatan atlet, nutrisi, psikologi sehingga mereka bisa maksimal dan jauh dari masalah non-teknis,” ujar Menpora. Hasil try out para atlet menurut Menpora menjadi hal penting dan menjadi tolok ukur yang tidak bisa dikesampingkan. “Hasil try out menjadi tolok ukur kita, dari try out tentu mereka telah bertemu atlet-atlet dari negara lain yang mungkin tidak ikut di APG, ada angka yang membuat kita optimistis juga ada rencana pencapaian baru tetapi kita akan fokus pada 16 medali emas yang diperjuangkan,” tuturnya. Pelatih boling APG 2018 Waluyo membenarkan potensi medali emas dari cabor boling hingga 99%. “Iya benar potensi medalinya 99% khususnya dari Elsa karena hasil evaluasi try out di Malaysia kelasnya di-mix dengan putra karena lawannya hanya ada dari tiga negara untuk di APG Jakarta lawannya sudah ada empat orang dari tiga negara (Korea, Malaysia dan Singapura),” katanya. Lebih lanjut, Menpora menjelaskan bahwa para atlet tidak terkendala terkait proses adaptasi dengan venue. “Terkait venue di Jakarta dari 10 atlet kita (3 putri, 7 putra) memang venue lama tetapi atlet kita akan cepat adaptasi tidak ada kendala karena land di sini tidak lebih baik dari di Ancol hanya saja di oiling (minyak) nya,” tuturnya.