Menprin: Perlu peningkatan kualitas SDM untuk dongkrak ekonomi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah semakin fokus untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) termasuk di sektor industri, setelah gencar membangun banyak infrastruktur di berbagai daerah. Hingga saat ini, jumlah tenaga kerja manufaktur lebih dari 17 juta orang atau berkontribusi 14,05% terhadap seluruh pekerja di ranah ekonomi.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan dalam dua tahun terakhir ini, pemerintah telah memperkenalkan kembali pendidikan vokasi yang sebelumnya dianggap tidak setara dengan SMA.

Menprin menjelaskan, salah satu upaya untuk mendongkrak kompetensi SDM industri, pihaknya telah meluncurkan program pendidikan vokasi yang link and match antara industri dengan SMK. “Jadi, melalui program itu, lulusan SMK bisa langsung kerja sesuai kebutuhan era sekarang,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (21/9).


Pelaksanaan pendidikan vokasi tersebut sudah menjangkau Pulau Jawa sampai Sumatera, dan akan dilanjutkan ke wilayah lainnya di seluruh Indonesia. Dari program ini, Kementerian Perindustrian mampu melibatkan sebanyak 618 perusahaan dengan menggandeng hingga 1.735 SMK.

Airlangga menyampaikan, seiring bergulirnya revolusi industri 4.0, pihaknya juga menjalin kolaborasi dengan Swiss guna menggelar program bertajuk Skill for Competitiveness (S4C), sebagai upaya pengembangan mutu politeknik di lingkungan Kemenperin. Tujuannya untuk meng-upgrade skill para mahasiswa agar siap menghadapi era digital.

“Kalau seluruh tenaga kerja di sektor industri sudah melek teknologi, ekonomi Indonesia berpotensi meningkat 1%-2%, sehingga target pertumbuhan bisa mencapai 7% pada tahun 2030 dengan didorong oleh implementasi industri 4.0,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .