Mensos: Bansos dorong peningkatan kesejahteraan masyarakat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bantuan sosial (bansos) yang dilakukan pemerintah memiliki peran penting dalam pengentasan kemiskinan. Hal itu memiliki kekuatan dalam menekan angka kemiskinan karena pemerintah telah merancang program bansos yang terintegrasi.

Menteri Sosial Idrus Mahram mengatakan, jika seorang menerima program keluarga sejahtera (PKH) juga mendapat Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk keluarganya, Pintar (KIP) untuk anak-anaknya yang bersekolah, Bantuan Pangan Non tunai Beras Sejahtera (Rastra) untuk pangan keluarga. Program itu merupakan desain program yang terhubung satu sama lain.

Dia melanjutkan, jika ia ingin berdagang atau membuka usaha, masyarakat juga mendapatkan bantuan pemberdayaan ekonomi melalui kelompok usaha bersama (KUBE), Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Usaha Tani (KUT).


Apabila ada masyarakat yang tinggal di tempat yang tak layak, aparat desa setempat juga dapat mengupayakan agar dapat direnovasi melalui Program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Lalu ,setelah memiliki tempat tinggal layak, peserta PKH tersebut mendapat listrik bersubsidi dan mendapatkan LPG 3 kg.

"Inilah sebenarnya faktor kunci yang mempunyai daya u masyarakat. Bila satu keluarga sudah mendapatkan beragam Bansos, subsidi pemerintah dan diberdayakan secara ekonomi produktif, nanti akan bisa kita lihat hasilnya dalam tiga sampai lima tahun," katanya saat di temui di Gedung Kemsos, Jumat (3/8).

Menurutnya, indikator keberhasilannya terjadi perubahan sikap dan perlu KPM PKH Yang akan mengarah pada kemandirian dan adanya peningkatan produktivitas secara ekonomi.

"Karenanya, tidak benar kalau ada anggapan bahwa penurunan angka kemiskinan adalah semu karena pemerintah mengandalkan Bansos. Transfer ke masyarakat memang memakai mata anggaran Bansos, tetapi ada sistem dan mekanisme yang dibangun dengan pendekatan dan metode pemberdayaan, perlindungan dan jaminan sosial," imbuhnya.

Hingga saat ini, PKH sebanyak 10 juta KPM dengan pendamping sebanyak 40.225 orang, dapat dipastikan mendorong keluarga penerima manfaat PKH menjadi sejahtera sehingga keluar dari perangkap kemiskinan.

Tahun 2017 ada 320.000 KPM yang telah naik kelas graduasi sejahtera mandiri. Selain itu PKH mendorong kreativitas keluarga dalam meningkatkan produktivitasnya. Lebih dari 80% penerima PKH sekarang telah menjadi pelaku usaha ekonomi produktif, sehingga dapat mengurangi kesenjangan antar kelompok pendapatan.

PKH juga mendorong keluarga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, menurunkan angka gizi buruk dan stunting sebesar 37% serta mencegah putus sekolah lebih dari 95%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto