Mensos kaji relokasi warga Asmat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Sosial tengah membahas rencana relokasi terhadap warga Asmat, Papua. Hal tersebut terkait kejadian luar biasa (KLB) gizi buruk dan campak di lokasi tersebut.

Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan, masalah yang terjadi di Asmat itu dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari kawasan yang terisolir, kondisi alam, kesehatan, pendidikan dan pola hidup. Oleh karena itu, perlu dilakukan penanganan secara menyeluruh dan berkesinambungan.

Untuk melakukan dua penanganan tersebut, Idrus bilang, sangat dimungkinan untuk merelokasi secara terbatas atau relokasi terkonsentrasi. Ia menegaskan, tempat relokasi tetap berbasis kearifan lokal, budaya dan tanah ulayatnya.


"Sehingga akan ditentukan titik-titik konsentrasi yang diproyeksikan akan dibangun pemukiman dari 23 distrik," ungkap Idrus di lingkungan Istana Presiden, Senin (5/2). Adapun dengan relokasi nantinya dapat mempermudah pelayanan kepada warga setempat.

Sebab, di tempat relokasinya nanti akan dibangun puskesmas oleh Kementerian Kesehatan dan berbagai infrastruktur oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. "Itu yang disebut sebagai integrasi dari beberapa kementerian seperti Kementerian ESDM yang nantinya akan mendukung listrik," papar Idrus.

Kendati begitu, pihaknya masih belum tahu kapan akan merealisasikan hal tersebut. Pasalnya, saat ini dari berbagai kementerian terkait masih membahas konsep yang matang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini