Mensos nilai kualitas raskin baik



JAKARTA. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa kualitas beras bagi keluarga miskin (raskin) secara umum relatif baik. Hal tersebut diungkapkannya pada saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gudang Bulog di beberapa tempat dalam sepekan ini. Antara lain gudang Bulog Cirebon dan Samarinda.

Pada sidak tersebut Khofifah secara acak mengambil sendiri sampel raskin yang akan diperiksa. Dari hasil pengambilan acak tersebut, Khofifah mendapati bahwa kualitas raskin layak diberikan kepada masyarakat.

M. Rudi Prasetya, Kasub Bulog Samarinda mengatakan, terjaganya kualitas raskin tidak lepas dari berbagai perlakuan yang diberikan terhadap beras tersebut. Mulai dari pembelian di tingkat petani, penyimpanan, hingga distribusi.


Penekanan terhadap kualitas selalu menjadi prioritas. Artinya, jika terdapat beras dengan kualitas di bawah standar, maka Bulog akan menolak. Sedangkan saat penyimpanan, pihaknya selalu menjaga agar beras dalam kondisi kering.

Selain itu, agar terbebas dari jamur, gurem, dan hama, Bulog juga selalu memberikan fungisida dan penyemprotan anti hama. “Agar tidak mengenai beras, ketika penyemprotan dilakukan, maka seluruh beras ditutup dengan plastik,” katanya dalam rilisnya Jumat (16/2).

Ia mengklaim, hingga saat ini distribusi yang dilakukan di enam kabupaten/kota yakni Samarinda, Kutai Timur, Kutai Barat, Bontang, Kutai Kartanegara, dan Mahakam, disambut baik masyarakat miskin.

“Bahkan jika terdapat keluhan terhadap kualitas dan kuantitas, kami akan segera mengganti,” katanya.

Hal yang sama disampaikan Miftahul Ulum, Kasubdivre Cirebon. Menurutnya, dalam sidak yang dilakukan di Desa Tuk, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Wakil Ketua Komisi IV DPR HE Herman Khaeron, juga menemukan bahwa kualitas beras raskin relatif baik.

Meski terdapat kutu, namun menurut Herman masih bisa diterima. “Beliau berpesan agar Bulog meningkatkan pengawasan terhadap kualitas raskin, termasuk meningkatkan standar kualitas untuk masyarakat,” kata Ulum.

Dia mengatakan, selama ini pihaknya selalu menjaga dan meningkatkan kualitas. Pada saat melakukan pembelian dari petani, Bulog menjaga agar beras yang dibeli memiliki kandungan pestisida serendah mungkin.

Saat penyimpanan di gudang, Bulog juga selalu berupaya menjaga kebersihan dan kekeringan gudang. Jangan sampai ada atap yang bocor, misalnya, karena bisa berpengaruh terhadap kualitas beras.   Tidak hanya itu. Ketika hendak melakukan distribusi, Bulog juga melakukan cek dan ricek sebelum beras keluar gudang. Pengecekan yang dilakukan bersama tim Pemda, tidak hanya terkait kuantitas, namun juga kualitas raskin. “Makanya saya sangat yakin akan kualitas beras raskin. Jika ada yang mengatakan kurang bagus, saya akan melakukan pengecekan secara langsung,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri