Mensos pastikan penanganan tuntas kasus gizi buruk Papua



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Sosial Idrus Marham memastikan kasus gisi buruk dan campak di Kabupaten Agats tertangani dengan baik. Ada tim terpadu yang sudah bekerja menangani para korban.

"Yang perlu diperhatikan satu bulan sejak pertama ditangani, perawatan anak-anak ini harus tuntas. Sebab kalau tidak dikawatirkan akan kembali terulang," kata Idrus, usai mengunjungi lokasi, Sabtu (20/1).

Dalam pengecekan lapangan, tim terpadu yang di antaranya para dokter dan tenaga kesehatan, sudah bekerja dengan baik.  Meski Idrus memaklumi bisa saja ada beberapa warga yang mungkin belum tersentuh layanan kesehatan karena kontur Medan yang sulit.


Selain itu, Kementerian Sosial juga memberikan bantuan beras, sebanyak 3 ton. "Ini bisa pastikan, bantuan ini sudah terdistribusi dengan baik,"  katanya.

Selain itu, Kementerian juga menyalurkan makanan tambahan, termasuk untuk anak- anak sebanyak 25.000 paket. Bantuan ini terkoordinasi melalui posko bantuan yang sudah didirikan dan bekerja dengan baik.

Bantuan Kemensos di Agats sudah lebih tujuh tahun berlangsung, di antaranya melalui program Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang menyentuh 4 desa. "Ke depan ini bisa ditingkatkan," kata Idrus.

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat menyatakan, Kemensos akan membantu Kabupaten Agats dengan memperkuat layanan kesehatan bagi masyarakat.

Kemensos akan meningkatkan kepesertaan PKH dari 391 akan dikembangkan menjadi 13.000 keluarga.

 "Untuk PKH nantinya tidak  hanya dalam bantuan  uang namun juga menerjunkan pendamping PKH. Saat ini baru ada 10  pendamping,, dari  yang dibutuhkan sebanyak 56 dengan rasio 1 pendamping terhadap 300 keluarga," kata Harry.

Kemensos juga akan memperkuat pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB). Harry memastikan akan membentuk beberapa KSB dengan bersinergi dengan Tagana.

Agar identifikasi bencana sosial semacam ini cepat terpantau, Mensos juga akan memperkuat koordinasi dengan kementerian lain, dalam hal ini dengan Kementerian Dalam Negeri.

Meski diakui Mensos pula, pemda setempat sudah baik dalam penanganan kesehatan' warga. Seperi adanya bantuan 1000 hari penanganan kesehatan dan kecukupan gizi ibu hamil. Namun berbagai tantangan termasuk alam misalnya, membuat pekerjaan tidak mudah.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 14 korban gizi buruk dan campak telah  dievakuasi,  ke RSUD Agats. Evakuasi dilakukan oleh tim satgas terpadu, Jumat (19/1), pukul 08.30 WIT, dengan kapal Sat Polair Polres Mimika.

Selain diberikan tindakan  medis korban yang mayoritas anak-anak juga diberikan makanan tambahan agar kondisi mereka dapat pulih kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto