KONTAN.CO.ID - JAKARTA: Fenomena banyaknya akademisi Indonesia yang secara sadar dan terus menerus menyuarakan dukungan terhadap invasi yang dilakukan Rusia terhadap negara merdeka Ukraina akibat mentalitas kolonial. Mentalitas kolonial adalah sikap inferioritas etnis atau budaya yang terinternalisasi yang dirasakan oleh masyarakat sebagai akibat dari penjajahan. Hal ini sesuai dengan keyakinan bahwa nilai-nilai budaya penjajah secara inheren lebih unggul daripada nilai-nilainya sendiri. “Para akademisi pembela agresi Rusia ke Ukraina itu mewakili masyarakat Indonesia yang lebih besar. Mereka ini di masa revolusi kemerdekaan kerap diledek sebagai Londo Ireng. Mereka individu yang bukan Belanda (Londo) karena Ireng [hitam) tapi gemar berpikir dan membebek penjajahnya,” ujar pengamat Komunikasi Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sahid Algooth Putranto dalam keterangannya, Sabtu (18/6).
Mentalitas Kolonial Bisa Jadi Penyebab Sejumlah Akademisi Dukung Invasi Rusia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA: Fenomena banyaknya akademisi Indonesia yang secara sadar dan terus menerus menyuarakan dukungan terhadap invasi yang dilakukan Rusia terhadap negara merdeka Ukraina akibat mentalitas kolonial. Mentalitas kolonial adalah sikap inferioritas etnis atau budaya yang terinternalisasi yang dirasakan oleh masyarakat sebagai akibat dari penjajahan. Hal ini sesuai dengan keyakinan bahwa nilai-nilai budaya penjajah secara inheren lebih unggul daripada nilai-nilainya sendiri. “Para akademisi pembela agresi Rusia ke Ukraina itu mewakili masyarakat Indonesia yang lebih besar. Mereka ini di masa revolusi kemerdekaan kerap diledek sebagai Londo Ireng. Mereka individu yang bukan Belanda (Londo) karena Ireng [hitam) tapi gemar berpikir dan membebek penjajahnya,” ujar pengamat Komunikasi Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sahid Algooth Putranto dalam keterangannya, Sabtu (18/6).