KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa pihaknya mencatat ada belasan ribu hektare (ha) sawah hilang tersapu banjir dan longsor di Sumatra-Aceh. "Itu sudah rata, tidak ada tanamannya, termasuk sawah-sawahnya hilang," ujarnya dalam konferensi pers di Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Kamis (11/12). Meski demikian, Amran mengungkapkan, pihaknya siap mencetak ulang lahan-lahan sawah yang terdampak bencana banjir dan longsor di tiga provinsi itu yakni Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Aceh.
Baca Juga: Harga Banjir: Kerugian Sumatera Tembus Rp 6,28 Triliun! "Yang sawahnya rusak ada tadi, 11.000 ha. Ini 11.000 ha kami cetak ulang dan yang kerjakan adalah pemerintah, Kementerian Pertanian tanggung jawab," ungkapnya. Terkait anggaran untuk cetak sawah tersebut, Amran menuturkan, ini akan ditarik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Untuk itu, masyarakat diminta agar tidak perlu khawatir mengenai anggaran tersebut. "Kami sudah ada anggarannya, sudah siap beres aman (buat) Aceh-Sumut dan tiga-tiganya (provinsi)," terangnya. Tak hanya itu, Amran juga turut menyoroti tanaman kopi di wilayah Aceh yang terdampak bencana ini. Menurutnya, pihaknya juga bakal menyiapkan penanaman kembali (replanting) bagi kebun-kebun kopi masyarakat.
Baca Juga: KLH Kaji Ulang Tata Ruang Wilayah Terdampak Banjir di Sumatera "Kedua, kopi di Aceh kami
replanting, kita ganti jadi kita harus bantu sektor pertanian insya Allah kami selesaikan," tandasnya. Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid menyebut terdapat 65.000 hektare (ha) lahan sawah yang musnah terendam lumpur imbas bencana banjir dan longsor yang menimpa Sumatra-Aceh. Nusron menjelaskan data tersebut didapat berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Aceh. "Data sementara dari Kemendagri dan dari BNPB, di tiga provinsi ini ada 65.000 sawah yang musnah. Berubah menjadi lumpur," ujarnya dalam acara diskusi di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (10/12/2025).
Baca Juga: Telkomsel Percepat Pemulihan Jaringan di Wilayah Terdampak Banjir Sumatra dan Aceh Nusron mengungkapkan, bagi masyarakat yang telah mengantongi sertifikat tanah elektronik, dipastikan bidang lahan tersebut bakal aman sebab pihaknya telah memiliki sistem yang kuat.
"Yang menjadi agak repot nanti kalau mereka belum sertifikatkan, terpaksa kalau belum mensertifikatkan nanti kita panggil lagi, berunding lagi dengan para kasepuhan yang masih hidup, di mana dulu batas-batasnya? biasanya mengacu kepada tetangga sesamping yang itu sudah daftar," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News