Mentan dorong pertumbuhan sektor hortikultura di kuartal III 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kontraksi ekonomi yang terjadi lantaran pandemi virus Corona (Covid-19), sektor pertanian mengalami pertumbuhan sebesar 2,19% pada kuartal II 2020 year on year (yoy). Dibandingkan dengan kuartal I 2020, sektor pertanian tercatat mampu tumbuh melesat 16,24% di kuartal II 2020.

Salah satu pendorong pertumbuhan sektor pertanian adalah tanaman pangan yang tumbuh berkat pergeseran musim tanam, yang mengakibatkan puncak panen padi terjadi pada triwulan II 2020.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menuturkan bahwa strategi percepatan masa tanam dan panen yang dilakukan oleh pihaknya menjadi langkah yang cukup jitu dalam pertumbuhan yang terjadi di sektor pertanian.


Maka Syahrul menekankan pentingnya mempertahankan bahkan meningkatkan pencapaian sektor pertanian di triwulan ke III. Sektor tanaman pangan penguatannya diharapkan Syahrul akan terus konsisten pada triwulan III.

Selain sektor tanaman pangan yang didorong kuat pada triwulan III, juga ditargetkan untuk mendorong lebih kuat lagi sektor hortikultura.

"Di triwulan III saya berharap yang akan dominan bermain atau bermain utama adalah hortikultura dan triwulan IV adalah perternakan kami persiapkan," kata Syahrul dalam diskusi virtual pada Minggu (9/8).

Lebih lanjut Ia menjelaskan bahwa sektor hortikultura, dimana terkait dengan sayur dan buah-buahan akan dicoba untuk didorong ekspornya lebih kuat lagi. Hingga nantinya daya serap dari hasil hortikultura bisa berjalan.

Adapun sektor perkebunan masih akan dijadikan sebagai back up seperti kopi, coklat, kelapa dan produk turunannya.

Perihal pergerakan sektor peternakan, Syahrul mengakui masih belum berkembang. Hal itu lantaran kemampuan dalam negeri untuk daging sapi dan kerbau masih lebih rendah dari kebutuhan dalam negeri.

"Kebutuhan dalam negeri untuk daging sapi dan kerbau itu 700.000 ton per tahun, kemampuan kita hanya 400.000 ton per tahun sehingga kita 200.000 ton lebih harus impor. Penyikapan ini tidak bisa sekedar membalikkan tangan harus ada extra ordinary lagi tapi ini baru tahun depan bisa masuk," imbuhnya.

Namun guna memperkuat peternakan saat ini adalah dengan perbaikan segera di produksi telur dan daging ayam. Nantinya keduanya akan ditargetkan untuk memperkuat sektor pertanian ke depan, sembari mengembangkan dan mempersiapkan daging sapi untuk jadi kekuatan perdagangan.

"Nanti peternakan masuk di triwulan IV, selain itu kita juga ada penguatan lain kami ada perkebunan yang harus kita create lebih kuat" imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli