Mentan: Impor sapi 200.000 ekor masih bisa berubah



JAKARTA. Keputusan pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemdag) untuk menambah kuota impor daging sapi adalah untuk memenuhi kebutuhan daging tahun depan.

Sapi bakalan tersebut rencananya akan diimpor pada kuartal IV-2015, dan akan dipotong pada kuartal I-2016. Dengan demikian, tidak ada lagi tambahan impor sapi pada kuarta ke-III tahun ini. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, impor daging sapi akan dilakukan sesuai kebutuhan, bukan karena keinginan importir atau feedloter (perusahaan penggemukan).  

Itu sebabnya, karena saat ini stok daging sapi dinilai cukup, maka rencana impor 200.000 ekor sapi bakalan baru akan dilakukan pada kuartal IV tahun ini. "Yang dipersiapkan Pak Mendag itu adalah untuk kuartal berikutnya, karena sapi impor tidak bisa hari ini dating, besok langsung dipotong. Stok sekarang cukup untuk sampai akhir tahun," tutur Amran di Gedung Kemdag, Kamis (20/8). Amran mengatakan, meski pun Mendag telah memastikan akan mengimpor 200.000 ekor sapi pada kuartal IV, tapi jumlah tersebut masih mungkin berubah.


Sebab, tim dari Kemtan dan Kemdag akan melakukan kajian lagi untuk mengecek kebutuhan pasti daging sapi dalam negeri, dan berapa ketersediaan yang ada. Menurut Mentan, sapi yang akan diimpor itu dalam bentuk bakalan. Impor akan melibatkan perusahaan BUMN, seperti Bulog dan importir swasta. Namun, Amran enggan membeberkan berapa persentase impor yang akan dikuasai Bulog.

Untuk tahun ini, Kemtan mengklaim ada pasokan daging sebanyak 198.000 ekor. Berdasarkan pengamatan Mentan di lapangan, dari dua peternakan penggemukan sapi saja terdapat sekitar 40.000 ekor sapi. Sapi-sapi tersebut digemukkan untuk memenuhi kebutuhan tiga sampai empat bulan ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Mesti Sinaga