JAKARTA. Pemerintah meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk tidak mengimpor beras lagi dan lebih mengoptimalkan penyerapan beras dari dalam negeri. Hal itu disampaikan oleh Menteri Pertanian Suswono menyusul keputusan pemerintah menetapkan kenaikan harga pembelian pemerintah (HPP) beras menjadi Rp 6.600, Rabu (22/2).Suswono menegaskan, kepastian penetapan HPP beras ini tinggal menunggu Instruksi Presiden (Inpres) saja. Meski demikian, keputusan HPP beras sebesar Rp 6.600 ini sudah mulai berlaku per Februari ini. "Ini sudah berlaku dan nanti dicantumkan dalam Inpres," cetusnya. Besaran HPP beras ini menjadi acuan Bulog untuk membeli beras dari petani. Suswono berharap menjelang musim panen raya ini Bulog lebih agresif menyerap beras dari petani. "Harus optimal bisa menyerap sebanyak mungkin beras dari dalam negeri. Diharapkan Bulog jemput bola ke petani jangan dalam posisi menunggu," tambahnya.Lebih tegas lagi, Suswono meminta Bulog tidak lagi mengimpor beras, setidaknya saat musim panen sekarang ini. "Bulog punya target penyerapan tahun sekitar 4 juta ton. Maka harus lebih konsentrasi lagi menyerap dari dalam negeri," tandasnya.Selama ini, Bulog mengimpor beras karena harga internasional lebih rendah dari dalam negeri, yakni sekitar Rp 5.400 per kg, sedangkan harga pasar dalam negeri Rp 6.600 hingga Rp 7.400 per kg.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Mentan minta Bulog lebih banyak serap beras petani
JAKARTA. Pemerintah meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk tidak mengimpor beras lagi dan lebih mengoptimalkan penyerapan beras dari dalam negeri. Hal itu disampaikan oleh Menteri Pertanian Suswono menyusul keputusan pemerintah menetapkan kenaikan harga pembelian pemerintah (HPP) beras menjadi Rp 6.600, Rabu (22/2).Suswono menegaskan, kepastian penetapan HPP beras ini tinggal menunggu Instruksi Presiden (Inpres) saja. Meski demikian, keputusan HPP beras sebesar Rp 6.600 ini sudah mulai berlaku per Februari ini. "Ini sudah berlaku dan nanti dicantumkan dalam Inpres," cetusnya. Besaran HPP beras ini menjadi acuan Bulog untuk membeli beras dari petani. Suswono berharap menjelang musim panen raya ini Bulog lebih agresif menyerap beras dari petani. "Harus optimal bisa menyerap sebanyak mungkin beras dari dalam negeri. Diharapkan Bulog jemput bola ke petani jangan dalam posisi menunggu," tambahnya.Lebih tegas lagi, Suswono meminta Bulog tidak lagi mengimpor beras, setidaknya saat musim panen sekarang ini. "Bulog punya target penyerapan tahun sekitar 4 juta ton. Maka harus lebih konsentrasi lagi menyerap dari dalam negeri," tandasnya.Selama ini, Bulog mengimpor beras karena harga internasional lebih rendah dari dalam negeri, yakni sekitar Rp 5.400 per kg, sedangkan harga pasar dalam negeri Rp 6.600 hingga Rp 7.400 per kg.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News