Mentan minta NTB perluas lahan jagung 400 ha



MATARAM.  Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk memperluas lahan jagung sebanyak 400.000 hektare (ha). Harapannya di tahun 2017 daerah itu bisa menjadi lumbung jagung nasional.

"Insya Allah, kita tekadkan tahun depan NTB dapat menjadi lumbung jagung nasional," kata Andi Amran Sulaiman dalam kunjungan kerja ke NTB, Jumat (19/8).

Andi menjelaskan kementerian telah bekerja keras untuk menstabilkan harga, seperti harga jagung yang kini telah berangsur membaik.


"Harga jagung kini membaik tentunya kesejahteraan petani juga naik. Impor turun 60%. Makanya, kita tekadkan NTB dapat menjadi lumbung jagung nasional," tuturnya.

Oleh karena itu, Mentan mengajak Pemerintah Provinsi NTB, termasuk pemerintah kabupaten/kota untuk menjadikan lahan pertanian NTB 400.000 ha untuk tanaman jagung. Jika itu dilakukan, Amran menjanjikan bantuan penuh seluruh benih dan pupuk serta jaminan hasil panen dibeli oleh pemerintah.

"Dengan hasilnya dibeli oleh pemerintah, dan harga beli jagung tidak boleh kurang dari Rp 3.150 per kg. Kalau 10 ton, pendapatan petani bisa mencapai Rp 30 juta," imbuh Amran.

Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin mengaku tertantang dengan tawaran Mentan untuk menyiapkan lahan jagung 400.000 hektare. Meski begitu, ia mengklaim, pencapaian produksi pertanian NTB setiap tahun selalu meningkat.

Selain itu, Amin menegaskan, NTB siap meningkatkan produksi pertanian dengan memperhatikan kesejahteraan para petani. "Produksi terus kita tingkatkan khususnya komoditas utama padi, jagung, kedelai, tetapi tentu tata niaganya perlu diatur agar stabilitas harga bisa terjamin dan bisa meningkatkan kesejahteraan para petani di NTB," katanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi jagung NTB pada 2015 sebesar 959.973 ton pipilan kering. Jumlah tersebut meningkat 22,16% dibandingkan tahun 2014 yang tercatat 785.864 ton pipilan kering.

Peningkatan produksi ini, disebabkan karena luas panen jagung yang meningkat dari 126.577 ha pada tahun 2014 menjadi 143.117 ha pada2015.

Di samping itu, peningkatan produksi jagung juga disebabkan meningkatnya produktivitas tanaman jagung sebesar 8,04% yaitu dari 62,09 Kw/ha pada tahun 2014 menjadi 67,08 Kw/ha pada 2015. (Nur Imansyah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini