JAKARTA. Kemarau panjang telah merusak sejumlah tanaman pertanian dan menyebabkan kenaikan harga sejumlah komoditas pangan. Salah satunya adalah harga cabai rawit dan cabai merah yang sudah menembus Rp 60.000 per kg di sejumlah pasar di Jabodetabek. Sementara harga tomat justru terjun bebas menjadi Rp 3.000 per kg di pasaran dan di tingkat petani ada yang Rp 200 per kg hingga Rp 400 per kg. Akibatnya petani tomat mengalami kerugian. Namun Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan kenaikan harga cabai rawit tidak mereprentasikan kalau produk pangan nasional terganggu akibat kekeringan yang melanda Indonesia beberapa bulan terakhir. Ia yakin pada akhir Oktober nanti, hujan sudah mulai turun, sehingga pada bulan November kondisi normal sudah kembali. "Jadi tidak ada kekeringan sampai bulan Mei tahun depan, sebab akhir Oktober sudah mulai hujan lagi," terang Amran di Gedung Kemtan, Senin (17/8).
Mentan: Produk pangan tidak terganggu
JAKARTA. Kemarau panjang telah merusak sejumlah tanaman pertanian dan menyebabkan kenaikan harga sejumlah komoditas pangan. Salah satunya adalah harga cabai rawit dan cabai merah yang sudah menembus Rp 60.000 per kg di sejumlah pasar di Jabodetabek. Sementara harga tomat justru terjun bebas menjadi Rp 3.000 per kg di pasaran dan di tingkat petani ada yang Rp 200 per kg hingga Rp 400 per kg. Akibatnya petani tomat mengalami kerugian. Namun Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan kenaikan harga cabai rawit tidak mereprentasikan kalau produk pangan nasional terganggu akibat kekeringan yang melanda Indonesia beberapa bulan terakhir. Ia yakin pada akhir Oktober nanti, hujan sudah mulai turun, sehingga pada bulan November kondisi normal sudah kembali. "Jadi tidak ada kekeringan sampai bulan Mei tahun depan, sebab akhir Oktober sudah mulai hujan lagi," terang Amran di Gedung Kemtan, Senin (17/8).